Bentuk Kepala Bayi Kurang Ideal: Bisa Berubah?

10 Januari 2018 12:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala bayi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala bayi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Proses persalinan jelas bukan hal yang mudah bagi ibu. Tidak berlebihan bila dikatakan setiap ibu melalui perjuangan yang luar biasa hingga dapat mengeluarkan bayi dari rahimnya. Tapi pada kenyataannya, bukan hanya ibu lho, yang berjuang.
ADVERTISEMENT
Selama proses persalinan, bayi juga harus berusaha keras untuk bisa melalui jalan lahir yang sempit hingga akhirnya bisa melihat dunia. Karena perjalanan yang harus dilewati ini pula, tengkorak kepala bayi ‘dirancang’ khusus agar cukup lembut dan lentur pada awalnya, agar mampu menyesuaikan bentuk saat melewati tulang panggul ibu pada proses persalinan. Jika kepala bayi keras dan kaku, tentunya proses ini justru akan lebih menyulitkan untuk ibu maupun bayi. Namun karenanya, tidak heran jika bayi keluar dengan kulit atau bentuk kepala yang tidak seindah bayangan Anda. Entah itu kurang bulat, seperti membenjol atau justru datar di salah satu sisi.
Persalinan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Persalinan. (Foto: Thinkstock)
Seperti dijelaskan dalam laman Today’s Parent , kondisi kepala bayi baru lahir yang membenjol disebut cephalohematoma. Pada dasarnya ini adalah memar besar antara tengkorak dan kulit sejak berada di jalan lahir dalam posisi terbalik saat persalinan. Ini benar-benar normal dan bukan merupakan tanda kerusakan pada otak atau tengkorak maupun kondisi abnormal lainnya.
ADVERTISEMENT
Jika bayi dilahirkan dengan ekstraksi vakum, Anda mungkin juga melihat adanya memar dan pembengkakan ringan dari tempat vakum ditempatkan. Tak perlu khawatir, karena memar ini akan hilang dengan sendirinya dalam perlahan-lahan setelah kelahiran. Sementara menunggu bentuk kepalanya berubah, Hindari saja terlalu sering menidurkan atau membaringkan kepala bayi pada satu titik datar.
Jika Anda memperhatikan hal ini, coba pegang bayi di tangan Anda lebih banyak, atau sering-sering menengkurapkan bayi saat ia terbangun. Posisi yang biasa disebut tummy time ini baik untuk mengajaknya bermain sekaligus melatih otot perutnya. Anda juga dapat sering-sering menggendong bayi dengan menyangga kepalanya pada telapak tangan Anda sehingga membentuk posisi bulatan.
Lalu, kapan ibu harus khawatir? Jika Anda sudah mencoba segalanya dan kepala bayi tetap rata di beberapa tempat. Temui dokter anak Anda untuk membicarakan hal ini. Beberapa bayi membutuhkan semacam helm khusus yang dipakai sementara untuk memperbaiki bentuk kepalanya. Helm ini paling efektif jika dipakai pada usia 4 sampai 6 bulan, jadi jangan menunggu terlalu lama untuk berkonsultasi jika Anda merasa ada yang salah, ya.
ADVERTISEMENT