news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berpuasa Saat Hamil, Benarkah Tingkatkan Risiko Bayi Prematur?

13 Mei 2019 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil memeriksakan kandungannya ke dokter. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil memeriksakan kandungannya ke dokter. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ibu hamil tidak diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan. Dalam Islam, ibu hamil diberi keringanan untuk mengganti puasanya dengan membayar fidyah.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ada juga wanita yang tetap memilih untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Hal itu sebenarnya boleh-boleh saja dilakukan, jika kehamilan Anda dalam kondisi sehat dan telah diizinkan oleh dokter kandungan atau bidan.
Namun Anda mungkin bertanya-tanya, apakah berpuasa saat hamil tidak berbahaya bagi janin? Apalagi mengingat bayi dalam kandungan butuh nutrisi untuk menunjang tumbuh kembangnya. Ibu hamil juga perlu cukup energi untuk memfasilitasi perubahan tubuh.
Penelitian yang dilakukan Siega-Riz dan dipublikasikan pada 2001 menyatakan ibu hamil yang makan kurang dari tiga kali sehari dan mengkonsumsi camilan kurang dari dua kali sehari berisiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur hingga 30 persen.
Ilustrasi ibu hamil berpuasa. Foto: Shutterstock
Jika berkiblat pada penelitian itu, ibu hamil yang berpuasa di bulan Ramadan juga termasuk golongan yang berisiko. Puasa membuat ibu hamil tidak makan selama 12 jam atau lebih. Tapi benarkah ibu hamil berisiko melahirkan bayi prematur?
ADVERTISEMENT
Suatu riset yang dilakukan di Lebanon ternyata menghasilkan kesimpulan yang berkebalikan.
Penelitian yang dipublikasi di An International Journal of Obstetrics and Gynaecology pada 2012 itu melibatkan 402 ibu hamil yang berpuasa pada usia kehamilan 20-34 minggu. Setengah dari mereka berpuasa, lainnya diminta tidak berpuasa.
Hasil penelitian itu menunjukkan, ibu hamil yang berpuasa pada bulan Ramadhan berisiko lebih rendah melahirkan via operasi caesar dibandingkan yang tidak berpuasa, yakni 28,4 persen versus 39,3 persen.
Ilustrasi Bayi Baru Lahir Foto: Pixabay
Nah, Moms berdasarkan penelitian itu artinya Anda tidak perlu khawatir berpuasa akan membahayakan janin. Sebab ternyata, tidak ada efek signifikan dari puasa yang membuat bayi terlahir prematur.
Jika Anda khawatir berpuasa akan membuat bayi terlahir dengan berat badan rendah, Anda juga bisa mencegahnya lewat asupan, Moms. Mengutip Mom Junction, para ahli menyatakan kondisi janin yang dikandung tetap aman selama berpuasa, apabila ibu mengkonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka. Sehingga, Anda tidak perlu takut kekurangan energi.
ADVERTISEMENT
Jadi Moms, silakan saja berpuasa selama bulan Ramadhan jika kondisi kehamilan Anda memungkinkan dan sudah mendapat persetujuan dokter tentunya.