Bila Kakak Cemburu Pada Popularitas Adik di Akun Sosial Media Ibu

21 Januari 2018 10:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak instagramable (Foto: esudroff/PIXABAY)
zoom-in-whitePerbesar
Anak instagramable (Foto: esudroff/PIXABAY)
ADVERTISEMENT
Bayangkan skenario ini: si kecil yang berusia dua tahun kerap dibanjiri pujian di sosial media. Ia memang suka berpose ceria dengan gaya yang menggemaskan. Tidak heran Anda pun suka mengunggah foto-fotonya baik sendiri maupun bersama Anda. Meski bukan selebgram, tanpa sadar ia bagai bintang yang jadi pujaan dunia -setidaknya dunia Anda dan teman-teman Anda di sosial media.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ternyata anak Anda yang berusia lima tahun merasa tersisih. Ia merasa Anda dan semua orang lebih menyukai sang adik dibandingkan dirinya. Ya, si kakak cemburu!
5 anak kecil fashionable Instagram (Foto:  Instagram @miasaidno @coco_pinkprincess)
zoom-in-whitePerbesar
5 anak kecil fashionable Instagram (Foto: Instagram @miasaidno @coco_pinkprincess)
Tentu saja, Anda berusaha meyakinkannya bahwa itu tidak benar. Tapi ia tidak mudah percaya dan bertahan dengan tuduhan ya sampai Anda kehabisan kata -kata untuk menjawabnya.
Wah, harus bagaimana ya?
Sebelum tambah galau, coba berhenti dulu, Moms. Berhenti untuk memberi waktu menanyakan hal-hal ini pada diri Anda sendiri:
Mengapa saya lebih sering mengunggah gambar dan video si adik daripada kakaknya?
Mencuci baju anak  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mencuci baju anak (Foto: Thinkstock)
Pikirkan dan jawab dengan jujur. Mengapa? Apakah karena Anda menganggap, dibandingkan kakaknya si adik lebih menarik atau fotogenik?
Jangan sampai, sang kakak berpikir ia tidak menarik atau sama sekali tidak penting bagi anda. Merasa dirinya menarik dan penting akan menumbuhkan kepercayaam diri anak -dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Mungkinkah saya memang lebih memilih anak saya yang kecil dibandingkan kakaknya?
Mendekatkan orang tua dan anak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Mendekatkan orang tua dan anak (Foto: Pixabay)
Terkadang, pada situasi tertentu orang tua menunjukkan sikap yang lebih lengket pada salah satu anak. Seperti karena ia penurut, tidak nakal, atau merasakan hubungan emosional yang lebih kuat dengannya pada saat itu.
Memang perasaan itu tak bisa dihindarkan, tapi upayakan Anda tidak menunjukkan kecenderungan ini secara langsung. Tetaplah bersikap penuh sayang dan peduli pada setiap anak tanpa pilih kasih. Tunjukkan Anda begitu menyanyangi mereka tanpa terkecuali.
Termasuk, ketika selama ini Anda lebih sering menulis status atau mengunggah foto salah satu dari mereka saja. Coba cari cara agar sama porsinya ya, Moms.
Salah satu trik agar Anda tidak lupa untuk menulis dengan berimbang adalah dengan melibatkan keduanya dalam aktivitas bersama. Kebersamaan akan membuat Anda ingat untuk menulis tentang keduanya secara lebih rata.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Anda juga perlu memberi pengertian bahwa mereka berdua sama-sama penting dalam hidup Anda.
Sudah cukupkah usaha saya untuk membuat mereka masing-masing merasa istimewa?
Anak belajar. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak belajar. (Foto: Thinkstock)
Setiap anak memiliki minat, bakat, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hargailah selalu semua itu.
Jangan sampai Anda memberikan pujian pada satu anak untuk kelebihannya dan mengomeli anak yang lain karena tidak memiliki kemampuan yang sama. Apalagi kalau sampai Anda sampaikan di media sosial juga.
Secara psikologis, ini sangat tidak sehat. Bisa jadi, anak Anda yang merasa terabaikan akan tumbuh sebagai seorang yang rendah diri atau selalu merasa iri. Kemungkinan lain, anak jadi sengaja berbuat nakal untuk mencari-cari perhatian atau untuk menunjukkan mereka pun pantas mendapat pujian Anda.
ADVERTISEMENT
Cegah sebisa mungkin dengan menunjukkan bahwa mereka semua istimewa dan spesial. Tak terkecuali, penilaian dan perhatian kepada mereka yang ditunjukkan lewat unggahan di media sosial Anda.
Untuk apa sebenarnya saya menggunakan media sosial?
Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay)
Pertanyaan ini tampak sepele tapi paling penting.
Coba pikirkan kembali untuk apa sebenarnya mengunggah foto atau video anak-anak Anda? Apakah untuk membagikan momen? Menunjukkan sayang Anda pada mereka? Menunjukkan pada dunia jika anak Anda pintar, lucu dan menggemaskan? Atau apa?
Jika ternyata kepopuleran seorang anak Anda menjadikan anak yang lain merasa tidak bahagia dan cemburu, barangkali Anda bisa memikirkan ulang hal tujuan-tujuan ini. Tanyakan juga pada diri sendiri, "Apakah popularitas di media sosial lebih penting dari kebahagian anak-anak dan kelurga saya?"
ADVERTISEMENT