news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bilamana ASI Menyembur?

6 Juli 2018 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Payudara (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Payudara (Foto: Thinkstock )
ADVERTISEMENT
Apakah Anda ibu menyusui yang pernah mengalami ASI menyembur? Tenang saja, Moms. Ini normal, kok! Bahkan Anda patut bersyukur bila mengalaminya. Sebab menurut Karen Pryor, seorang ahli biologi terapan di Amerika Serikat yang juga penulis Nursing Your Baby dilansir Baby Center, ini artinya kondisi let-down reflex (LDR) dalam tubuh Anda tengah bekerja.
ADVERTISEMENT
LDR adalah refleks keluarnya ASI dari payudara akibat saraf-saraf terstimulasi hingga mengeluarkan hormon oksitosin yang menyebabkan sel-sel di lobus sebagai tempat pembuatan ASI di payudara berkontraksi dan mengeluarkan susu ke puting. Ini merupakan bagian yang sangat penting dari menyusui.
Lantas, apa yang dapat menstimulasi saraf-saraf sehingga LDR terjadi?
Macam-macam, Moms. Antara lain saat Anda mendengar bayi menangis, mencium bayi atau bahkan saat Anda 'sekadar' mamandangi foto si kecil meskipun Anda tidak sedang bersamanya. Intinya, bila Anda mendengar, melihat, atau memikirkan bayi tercinta.
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
Selain itu, LDR juga dapat terjadi saat ibu melakukan pijat payudara, memerah ASI dengan tangan atau menggunakan pompa ASI.
LDR lazim terjadi ketika masa awal-awal menyusui. Tandanya, bisa muncul sensasi geli menyerupai kesemutan, payudara yang terasa penuh atau nyeri, hingga ASI yang menetes, merembes atau bahkan menyembur dari payudara yang bahkan tidak dihisap oleh bayi.
ADVERTISEMENT
Pada masa minggu-minggu awal menyusui, memang ibu masih dalam kondisi penyesuaian antara stimulasi dan refleks. Sehingga, rangsangan berupa hal sederhana pun bisa memacu payudara untuk mengeluarkan hormon oksitosin yang menyebabkan keluarnya ASI.
Namun, seiring waktu dan seringnya intensitas menyusui kondisi itu perlahan akan menghilang. Artinya, keluarnya ASI sudah bisa lebih terkontrol dan mungkin tidak akan terlalu kuat menyembur lagi.