Bolehkah Anak Main Kembang Api?

11 Juni 2018 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kembang api. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kembang api. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Hari Lebaran tinggal menghitung hari. Penjual kembang api pun mulai bermunculan untuk turut menyemarakkan Hari Raya. Nyala kembang api dan riuh tawa anak-anak biasanya ramai memeriahkan malam Takbiran bahkan sejak malam-malam sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tapi sebenarnya, apakah bermain kembang api aman untuk anak?
Jika Anda memiliki anak usia balita, sebaiknya Anda tidak memberikan anak mainan kembang api, meski 'hanya' sejenis kembang api genggam. Percikan api dari kembang api genggam bisa dengan mudah mengenai dan membakar wajah, tangan ataupun pakaian anak. Usia balita belum memahami bahaya dan tidak tahu bagaimana bertindak jika bahaya datang, Moms.
Bila tetap ingin menyalakan kembang api, biarkan orang dewasa saja yang memegangnya dan si kecil dapat melihatnya dari jarak yang cukup aman. Atau, tancapkan kembang api di halaman tanpa perlu dipegang atau didekati oleh anak.
Sementara jika anak Anda telah berusia di atas 5 tahun, ia boleh diajak bermain kembang api, tapi tetap harus di bawah pengawasan orang dewasa. Agar aman, perhatikan tips berikut ini, Moms:
ADVERTISEMENT
1. Pilih kembang api yang aman
Pedagang air mancur dan kembang api. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang air mancur dan kembang api. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
Pilihlah kembang api yang mencantumkan dengan jelas label perusahaan pembuatnya dan komposisi bahannya. Beberapa kembang api sudah tidak diizinkan beredar karena terlalu berbahaya, Moms. Jangan lupa pula untuk menyimpan kembang api di tempat yang aman dan jauh dari bahan lain yang mudah meledak.
2. Awasi anak saat bermain
Jangan biarkan anak bermain kembang api sendirian. Ajarkan anak supaya bermain dengan sangat hati-hati. Anak-anak akan bersikap baik dan lebih bertanggung jawab ketika mengetahui anda berada di dekatnya.
3. Nyalakan di tempat terbuka
Ilustrasi kembang api. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kembang api. (Foto: Thinkstock)
Nyalakan kembang api di tempat terbuka seperti lapangan atau halaman rumah. Jangan bermain dalam rumah atau di pinggir jalan karena dapat berisiko bagi lingkungan sekitar. Usahakan pula terdapat sumber air untuk berjaga-jaga jika terjadi kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Katakan padanya untuk menyalakan kembang api dari jarak aman, dengan pemantik yang jauh dari anggota tubuh. Usahakan jangan terlalu dekat dengan orang lain dan jangan melempar atau memainkan kembang api dekat dengan wajah orang lain.
Selain itu, jaga jarak kembang api dari bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kertas, minyak atau benda yang mudah terbakar lainnya.
4. Ajari cara bersihkan kembang api
Setelah apinya padam, segera rendam kembang api yang telah digunakan ke dalam air. Jangan lupa untuk membuang ke tempat sampah setelahnya. Ingat, jangan paksakan kembang api menyala jika memang sudah tidak bisa menyala, Moms.
Selain itu untuk berjaga-jaga, Anda juga perlu mengetahui cara menangani luka bakar, Moms. Kembang api tercipta untuk memberi keceriaan saat menyambut beragam perayaan. Berhati-hatilah saat memainkannya, terutama saat bermain bersama si kecil. Jangan sampai, fungsi kembang api yang seharusnya menghibur malah jadi bumerang buat Anda dan keluarga.
ADVERTISEMENT