news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bolehkah ASI Diganti dengan Susu Formula?

26 Agustus 2018 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Bolehkah ASI diganti dengan susu formula? Pertanyaan ini mungkin merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering dilontarkan ibu yang memiliki bayi pada dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Apa jawabanya?
ADVERTISEMENT
Tak perlu diragukan lagi, ASI adalah nutrisi yang terbaik dan untuk bayi, Moms. Tapi dengan alasan medis yang dapat diterima, menurut Dr. Budining Wirasatari Marnoto, SpA, IBCLC seperti yang tertulis di laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian ASI boleh dihentikan dan digantikan sementara waktu dengan susu formula atau diperlukan tambahan susu formula disamping pemberian ASI sebagai alternatif untuk pemenuhan nutrisi si kecil.
Hal ini juga sejalan dengan Undang-undang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Pada Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 128 menjelaskan bahwa pemerintah sangat menekankan hak bayi untuk mendapat ASI eksklusif, kecuali karena adanya indikasi medis.
Adapun alasan medis yang dimaksud oleh Dr. Arie yang membuat bayi perlu mendapat susu formula pengganti ASI atau butuh mendapat tambahan susu formula adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Kondisi Bayi
1. Bayi yang berisiko hipoglikemia dengan gula darah yang tidak meningkat meskipun telah disusui dengan baik tanpa jadwal atau diberi tambahan ASI perah
2. Bayi yang secara klinis menunjukkan gejala dehidrasi seperti turgo atau tonus kurang, frekuensi urinnyya hanya di bawah 4 kali dalam sehari pada hari kedua ia baru lahir, atau air besarnya lambat keluar atau masih berupa mekonium setelah umur bayi di atas lima hari
3. Berat bayi turun 8 hingga 10 persen terutama bila laktogenesis pada ibu lambat
4. Bayi mengalami Hiperbilirubinemia pada hari-hari pertama ia baru lahir
5. Kondisi lain-lain seperti bayi terpisah dari ibu atau bayi dengan kelainan kongenital yang sukar menyusu langsung akibat bibirnya sumbing ataupun mengalami kelainan genetik
ADVERTISEMENT
6. Bayi yang menderita maple syrup urine disease
7. Bayi yang menderita galaktosemia
8. Bayi yang menderita fenilketonuria.
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
Kondisi Ibu
1. Ibu sakit berat sehingga tidak bisa merawat bayinya misalnya psikosis, sepsis, atau eklamsi
2. Ibu yang sedang menjalani pengobatan khusus
3. Ibu yang terkena virus herpes simplex type 1 (HSV-1)
4. Ibu yang merokok, peminum alkohol, pengguna ekstasi, amfetamin dan kokain
5. Kelenjar atau saluran ASI ibu rusak pasaca operasi payudara
6. Ibu yang mengalami perdarahan hebat pasca melahirkan dengan komplikasi nekrosis hipothalamus
7. Ibu dengan HIV positif
8. Ibu penderita HTLV (Human T-lymphotropic Virus) tipe 1 dan 2 Virus ini juga menular melalui ASI
10. Ibu penderita CMV (citomegalovirus) yang melahirkan bayi secara prematur.
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
Untuk memilih susu formula mana yang sesuai dan tepat untuk diberikan pada si kecil, Anda perlu berkonsultasi dulu dengan dokter anak Anda Moms. Setelah didapatkan susu formula yang tepat, Anda dapat membuat dan memberikannya pada bayi sesuai dengan jumlah takaran yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, mungkin memang akan sulit memberikan susu formula ini pada bayi Anda yang sebelumnya terbiasa dengan mendapatkan ASI. Menyusu langsung pada payudara ibu memang berbeda dengan meminum susu dari sendok. Untuk itu, Anda perlu melatih si kecil. Diperlukan kesabaran dan keterampilan Anda saat memberikan susu kepada bayi.
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
Berikut tata cara yang tepat dalam memberikan susu formula pada bayi:
-Dalam memberikan susu formula, Anda dianjurkan untuk menggunakan sednok kecil untuk menyuapi susu formula pada si kecil.
- Jangan biarkan bayi Anda tertidur ketika dia sedang menyusu. Sebab, hal ini akan menyebabkan bayi menjadi kembung dan membuatnya merasa kenyang. Untuk itu, dia harus disendawakan sebelum diletakkan di tempat tidur. Dengan demikian ia tidak akan gumoh, yaitu memuntahkan sedikit ASI karena adanya ASI yang masih tersisa di dalam mulut bayi.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat Moms, bahwa tujuan pemberian susu formula adalah untuk memenuhi nutrisi bayi sementara waktu. Setelah masalah yang dialami ibu ataupun bayi teratasi, beralihlah kembali pada ASI eksklusif. Semoga kini jelas, ya!