Cara Atasi Keluhan Anak Tentang Sekolah

29 Januari 2018 9:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Latih anak untuk berpikir lebih terbuka (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Latih anak untuk berpikir lebih terbuka (Foto: Thinstock)
ADVERTISEMENT
Apa yang biasanya dikeluhkan anak usia sekolah Anda, Moms?
Seperti halnya saat kita bekerja, anakpun wajar mengeluhkan tantangan atau hal-hal yang membuatnya tidak nyaman terkait dengan kegiatannya bersekolah. Mengeluh karena sulit bangun pagi untuk berangkat sekolah atau karena harus mengerjakan pekerjaan rumah alias PR misalnya.
ADVERTISEMENT
Keluhan-keluhan ini, jangan diabaikan Moms. Anda sebagai orang tua perlu mendengarkan keluhan mereka agar dapat membantu anak mencari solusinya.
Dikutip dari verywell.com, keluhan tersebut bisa menjadi sebuah tanda anak Anda sedang mengalami frustrasi kecil. Jika tidak segera diatasi, anak dapat semakin tertekan atau mulai mengembangkan sikap buruk. Bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan berikut ini.
"Aku tidak mau bangun pagi!"
Banyak anak yang mengeluh sulit bangun pagi untuk bisa berangkat sekolah tepat waktu. Mereka mengeluh karena harus bangun terlalu pagi, padahal masih merasa ngantuk dan lelah.
Cara mengatasi hal tersebut adalah dengan cara menerapkan waktu beristirahat untuk anak pada malam hari. Sepakati bersama anak tentang waktu tidur tersebut dan ajak anak agar konsisten mematuhi aturan waktu tidur yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
Sebelum anak tidur, Anda pastikan seluruh perangkat elektronik telah dimatikan agar tidak mengganggu tidurnya. Lebih baik lagi, bila Anda bisa menyingkirkan semua perangkat elektronik dari kamar anak.
Namun, jika ternyata anak Anda sulit bangun pagi karena mengalami gangguan tidur yang tidak dapat diatasi, cobalah ajak anak berkonsultasi dengan dokter.
"Sekolah itu susah."
Sebagian anak mengeluh bahwa sekolah terasa susah atau memberatkan hidupnya. Keluhan ini biasanya terjadi pada anak-anak yang merasa kesulitan mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.
Jika itu terjadi pada anak, Anda sebaiknya mulai waspada. Sebab itu adalah peringatan dini dari anak bahwa danak mengalami ketidakmampuan belajar di sekolahnya. Untuk mengatasi hal itu, coba tanyakan pada anak apa yang sulit baginya di sekolah. Minta anak bercerita lebih detil pada Anda.
ADVERTISEMENT
Bila anak sulit bercerita, coba pancing dengan memberikan pertanyaan yang lebih konkret sehingga mudah dijawab. Misalnya tanyakan apakah gurunya bicara terlalu cepat? Guru mana yang menurutnya paling enak saat mengajar? Pelajaran apa yang paling disukai dan tidak disukainya? Apa alasannya? Bagaimana situasi kelasnya? Adakah yang mengganggu atau membuatnya tidak nyaman di sekolah? Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang dapat memberikan Anda gambaran.
Intinya sebagai orang tua, Anda perlu tahu apa yang disukai atau tidak oleh anak. Bila sudah, Anda akan lebih mudah untuk membahas dan mencari solusinya dengan guru di sekolah.
Anak pulang sekolah (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak pulang sekolah (Foto: Pixabay)
"Aku bosan sekolah."
Banyak anak mengeluhkan rasa bosan dengan suasana atau cara belajar di sekolah. Hal itu membuat sebagian orang tua buru-buru memindahkan anak ke sekolah yang dianggap lebih sesuai dengan keinginan anak agar anak kembali semangat belajar.
ADVERTISEMENT
Tapi sebenarnya Anda tak perlu serta-merta memindahkan anak, Moms. Lebih baik, cari tahu dulu apa yang sebenarnya membuat anak bosan dengan cara bertanya detail pada anak seperti saran di atas.
Bila memang ada yang menurut Anda dapat diperbaiki, mungkin Anda dapat membahasnya melalui Komite Sekolah atau persatuan orang tua murid. Jangan lupa, menyajikan materi yang menarik agar disukai dan mudah dipahami anak-anak di sekolah adalah tugas dan tanggung jawab guru. Anda sebagai orang tua hanya perlu mendampingi dan memantau.
Anak belajar. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak belajar. (Foto: Thinkstock)
"Aku tidak suka PR!"
Banyak anak yang mengeluh kenapa masih harus mengerjakan PR setelah lelah seharian bersekolah. Sebagian anak merasa bahwa PR menjadi suatu hal yang menjengkelkan karena menyita waktu mereka untuk beristirahat ataupun bermain di rumah.
ADVERTISEMENT
Coba dampingi anak saat mengerjakan PR agar ia tidak merasa menghadapi kesulitan sendiri. Dampingi ya, Moms. Bukan mengambil alih atau mengerjakan PR-nya. Dengan mendampingi Anda juga jadi dapat memahami bagian mana sebenarnya yang tidak disukai anak saat mengerjakan PR atau seberat apa PR yang diberikan sekolah.
Selain itu, coba periksa kembali jadwal harian anak. Atur sedemikian rupa agar anak tetap bisa punya waktu untuk bermain dan beristirahat.
"Sekolah itu capek, ah! Aku mau belajar dari internet saja."
Kids zaman now! Dengan bantuan teknologi dan kemudahan informasi, mungkin saja mereka menyampaikan keluhan seperti ini pada Anda.
Namun, yang perlu Anda beritahu pada anak adalah bahwa tidak semudah itu memutuskan untuk berhenti sekolah. Jelaskan bahwa di sekolah, selain materi yang disampaikan guru, masih banyak hal yang dapat ia pelajari dan tidak bisa diperoleh dari internet saja.
ADVERTISEMENT
Bila memang ada satu metode belajar yang anak dengar, jelaskan bahwa memilih metode lainpun butuh banyak pertimbangan. Katakan bahwa Anda setuju bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan kapan saja, tapi untuk memilih sekolahnya, ia harus mendiskusikannya dulu dengan Anda.