Cara Hadapi Balita yang Suka Menggigit

13 Maret 2019 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Balita Menggigit. Foto: shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Balita Menggigit. Foto: shutter stock
ADVERTISEMENT
Beberapa balita biasanya suka menggigit apa saja saat sedang mengalami tantrum. Tipe tantrum seperti ini akan berhenti saat ia berusia sekitar 5 tahun atau tepatnya saat ia mulai bersekolah. Pada usia tersebut, anak lebih bisa mengendalikan dirinya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tekanan sosial dari teman-teman sebayanya menjadikan kebiasan menggigit sebagai hal yang janggal. Sebagai orang tua, Anda bisa membantu mengatasi balita yang suka menggigit dengan cara berikut ini:
Cobalah Mencegahnya Sebisa Mungkin
Sama halnya dengan bentuk-bentuk tantrum lainnya. Pencegahan adalah pendekatan yang terbaik. Cobalah mencegah terjadinya tantrum sejak awal sebelum memuncak ke aksi menggigit.
Menghentikan Kebiasaannya
Menggigit tidak bisa diabaikan. Anda harus membantu balita menghentikan kebiasaan menggigitnya. Ia bisa menyakiti orang lain. Begitu ia mulai menggigit atau begitu Anda rasa ia akan mengigit, segera pegang lengannya dengan lembut, Moms, tetapi mantap.
Selanjutnya, katakan "Jangan gigit?" Ulangi pesan ini beberapa kali jika perlu. Jangan pernah membalas gigitannya karena hanya akan mendorongnya untuk menggigit lebih keras lagi.
Ilustrasi Balita Menggigit. Foto: shutter stock
ADVERTISEMENT
Pindahkan
Jika ia mulai mengigit sebelum Anda sempat memegangnya, pindahkan ia dari orang yang digigit. Pindahkanlah dengan lembut, tetapi tegas sambil memberikan perintah lisan. Cobalah mencegahnya dengan cara halus seperti ini setiap kali ia ingin menggigit. Ia mungkin masih tetap marah. Namun, perintah Anda yang keras dan jelas akan membuatnya berpikir lagi mengenai kebiasaan menggigitnya.
Jelaskan Pada Anak
Saat peristiwa menggigit sudah berakhir, walaupun Anda telah berhasil mencegah aksi mengigitnya, duduklah bersama Anda. Jelaska bahwa gigitannya bisa menyakiti orang lain. Katakan, "Kalau kamu gigit temanmu, ia akan menangis" atau "Mama akan sangat kesakitan dan sedih kalau kamu gigit." Meski masih kecil, balita perlu memahani akibat tingkah lakunya.