Cara Keluarga di Arab Saudi Rayakan Idul Fitri

12 Juni 2018 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keluarga. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa, umat Muslim akan merayakan hari kemenangan, Idul Fitri. Kebanyakan keluarga di Indonesia, merayakannya dengan melakukan tradisi mudik atau saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan setelah pagi harinya melakukan sholat Ied di dekat rumah. Ada juga yang memiliki kebiasaan berkeliling untuk saling bersalaman dengan tetangga. Namun bagaimana dengan keluarga di Arab Saudi? Samakah dengan kita?
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Al Arabiya English, ada berbagai tradisi lebaran dari daerah ke daerah di Timur Tengah, mulai dari UAE, Oman, sampai Arab Saudi. Tapi ada satu kesamaan yang pasti yaitu soal menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabat, berbagi makanan, bertukar bingkisan, dan memanjatkan doa syukur. Seperti apa detailnya?
Persiapan sebelum Idul Fitri
Biasanya sebelum Hari Raya Lebaran, ada persiapan yang punya kemiripan seperti kebanyakan keluarga di Indonesia nih, Moms. Di antaranya, pada beberapa hari terakhir Ramadhan, seluruh anggota keluarga akan pergi untuk belanja baju baru. Mengenakan pakaian baru, seperti simbol sedang terlahir kembali di hari yang fitri. Tentu saja, hal ini akan sangat menyenangkan buat anak hingga remaja, sebab biasanya mereka bisa memilih sendiri baju baru yang diinginkannya!
ADVERTISEMENT
Henna, seni melukis tubuh di Timur Tengah (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Henna, seni melukis tubuh di Timur Tengah (Foto: Pixabay)
Sedangkan bagi orang dewasa perempuan, mereka akan menghiasi tangan dan kakinya dengan henna. Sementara para pria akan mencukur rambut dan kumisnya.
Kondisi rumah dan mobil pun tak luput perhatian. Kebersihan menjadi salah satu faktor yang wajib diperhatikan. Maka tak heran kalau ada antrean panjang mobil di tempat cuci mobil sejak sore hari sebelum Idul Fitri. Maklum, momen Idul Fitri jadi ajang berkumpulnya keluarga dan kerabat, jangan sampai membuat tamu merasa tidak nyaman.
Di Hari Idul Fitri
Hari ini mungkin dimulai dengan sholat subuh, kemudian sarapan bersama dengan kopi atau teh dengan biskuit manis Arab.
Bertamu saat lebaran (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bertamu saat lebaran (Foto: Thinkstock)
Kira-kira sekitar pukul 6.30 pagi, seluruh anggota keluarga bergegas ke masjid untuk sholat Eid. Sehabis sholat, mereka akan bersalam-salaman satu sama lain, dan tak jarang akan ada pemandangan anak-anak kecil membawa tas penuh permen, untuk dibagi-bagikan ke setiap orang yang mereka temui.
ADVERTISEMENT
Makanan khas Lebaran
Setelah sholat dan bersalam-salaman, semua orang bergegas kembali ke rumah bersiap menyantap menu lezat yang akan dihidangkan. Penasaran dengan menu Lebaran khas Arab, Moms?
Mereka akan menyediakan berbagai menu dari daging, khususnya daging domba. Misalnya, diolah menjadi kebab panggang. Biryani pun tak luput dihidangkan, yaitu nasi yang dimasak dengan rempah-rempah, sayur, dan daging. Bisa jadi ide menu di rumah pada Idul Fitri kali ini nih, Moms!
Bagi-bagi Eidiya, bingkisan dan hadiah
Ilustrasi anak mendapat amplop Lebaran. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak mendapat amplop Lebaran. (Foto: Thinkstock)
Ada waktu yang paling ditunggu-tunggu si kecil nih, yaitu berbaris rapi untuk mendapat 'Eideya' yaitu amplop berisi uang, dari orang dewasa. Tapi bukan hanya uang, ada juga yang memberikan mainan sebagai alternatif memberikan uang. Ada ide yang menarik bila Anda ingin mengganti uang Lebaran benda lain, cek di sini, Moms!
ADVERTISEMENT
Tentu saja Eideya tak akan bertahan lama. Anak-anak segera membelanjakan uang mereka sesegera mungkin dengan berbagai camilan di toko-toko. Biasanya kalau sudah begitu, mereka akan mendapat hadiah tambahan dari para penjaga toko, seperti memberikan hadiah pada tiap pembelian pertama. Senangnya!
Aksi Sosial
Penutup Parsel (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penutup Parsel (Foto: Thinkstock)
Berbagai kegiatan sosial tidak berhenti sampai di penghujung Ramadhan. Selama momen Lebaran pun, ada pemandangan aksi sosial dari keluarga mampu kepada mereka yang membutuhkan. Yaitu dengan memberikan parsel Lebaran berisi beras, gula, minyak dan lainnya, dan ditinggalkan tanpa nama, pada pintu di rumah-rumah orang yang membutuhkan.
Kemudian si penerima akan memasak dalam jumlah besar dan menghidangkan makanan di luar rumah mereka. Siapapun boleh mengambilnya secara gratis!