Cara Membatasi Anak yang Gemar Main Pistol-pistolan

26 Mei 2018 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak main pistol.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak main pistol. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bermain pistol-pistolan masih menjadi pro kontra di antara ornag tua. Ada orang tua yang mengganggap permainan ini tidak berbahaya sehingga memperbolehkannya. Ada pula yang sebaliknya percaya bahwa permainan ini justru membawa dampak yang buruk terhadap anaknya, sehingga tidak memperbolehkannya.
ADVERTISEMENT
Beberapa pakar tidak menyarankan permainan ini diberikan kepada anak. Salah satunya, penulis buku Real Boys, William Pollack. Ia menyatakan bahwa permainan ini sebaiknya dijauhi dari kehidupan anak sehari-hari, karena anak akan menganggap dirinya boleh bermain-main dengan senjata sungguhan dan melukai orang lain.
Lantas bagaimana bila anak Anda terlanjur gemar terhadap permainan ini? Coba bantu anak untuk membatasinya, Moms. Berikut panduannya:
1. Jangan Melarang Anak
Anak main pistol.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak main pistol. (Foto: Thinkstock)
Semakin Anda melarang, anak bisa semakin menutup-nutupi keinginannya dan tetap bermain tanpa sepengetahuan Anda. Sesekali cobalah Anda pantau dan ikut bermain dengannya, agar Anda paham arti permainan pistol-pistolan dari sudut pandangnya.
2. Hindari Memarahi
Sama halnya seperti melarang, apabila Anda memarahinya karena bermain pistol-pistolan justru ia akan mengulangi lagi perbuatannya. Tapi, bila Anda diam saja, mungkin ia akan berubah.
ADVERTISEMENT
3. Buat Keputusan Bersama
Bila Anda tidak nyaman anak bermain pistol-pistolan, katakan padanya apa yang Anda rasakan. Misalnya "Sayang, sebenarnya ibu takut dengan pitsol yang kamu pegang".
4. Gunakan Benda Lain
com-Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Thinkstock)
Hindari memberi anak senjata mainan yang bentuknya mirip dengan benda sebenarnya. Lebih baik Anda menggantinya dengan benda lain seperi gulungan kertas, pelepah pisah dan lain-lain benda yang bisa dibuat menjadi senjata.
5. Bersikap Tegas
Ilustrasi ibu dan anak.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
Ingatlah selalu bahwa anak adalah peniru ulung. Karenanya, batasi aksesnya pada hal yang berbau kekerasan. Hindari televisi, internet, game, dan hal lain yang bisa memicu sikap agresifnya.