Cara Mencegah Preeklampsia

4 Mei 2019 12:09 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hamil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dampak jika ibu hamil sampai megalami preeklampsia memang tak main-main, Moms. Karena itu, kesadaran untuk mengupayakan dan menjalani kehamilan yang sehat perlu dilakukan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) 2016, terminologi umum ‘pencegahan’ dibagi menjadi tiga, yaitu: primer, sekunder, dan tersier.
Pencegahan primer berarti menghindari sampai terjadinya penyakit. Pencegahan sekunder dalam konteks preeklampsia artinya memutus proses terjadinya penyakit yang sedang berlangsung, sebelum timbul gejala atau kedaruratan klinis yang diakibatkan penyakit tersebut.
Sementara pada pencegahan tersier berarti pencegahan dari komplikasi yang diakibatkan oleh proses penyakit.
Preeklampsia pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
Pada pencegahan primer, sekalipun penyebab preeklampsia belum diketahui secara pasti, beri tahu dokter Anda bila Anda punya faktor-faktor yang bisa meningkatkan terjadinya preeklampsia. Untuk mengetahui faktor seseorang berisiko terkena preeklampsia, Anda bisa membacanya di sini.
Sementara pada pencegahan sekunder, menurut studi seperti yang dikutip pada PNPK Preeklampsia POGI, istirahat selama 4 jam/hari di rumah dapat menurunkan preeklampsia. Selain itu juga penggunaan aspirin dosis rendah sebelum usia kehamilan 20 minggu, yang tentunya dengan resep dokter.
ADVERTISEMENT
Suplementasi kalsium minimal 1 g/hari juga direkomendasikan terutama pada ibu hamil dengan asupan kalsium yang rendah.
Hipertensi sebagai salah satu ciri dari preeklampsia Foto: Shutter Stock
Sementara pada pencegahan tersier preeklampsia, ibu hamil disarankan untuk rawat inap di RS, dan dokter akan melakukan perawatan ekspektatif atau cara menunda kelahiran buah hati tanpa membahayakan ibu hamil dan janin, bila usia kehamilan sang ibu di bawah 34 minggu.
Tujuannya untuk agar bayi bisa lahir cukup bulan, dengan demikian si kecil juga akan terhindar dari gampang sakit. Selain itu, dokter juga akan memberikan magnesium sulfat untuk mencegah kejang, pemberian antihipertensi, serta pemberian steroid pada sindrom HELLP (Haemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet count).
--------------------------
Masih ada artikel-artikel seputar preeklampsia yang kumparanMOM siapkan untuk Anda. Agar betul-betul paham, yuk baca habis semuanya!
ADVERTISEMENT