Cara Mengatasi Anak “Kecanduan” Junk Food

11 Januari 2018 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak makan junk food. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak makan junk food. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Anak anda sangat suka makan junk food? Bukan hanya sekali dua kali, tapi rasa sukanya itu sampai menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan.
ADVERTISEMENT
Nah kalau sudah begitu, Anda perlu waspada!
Menurut Kids Health, istilah junk food merujuk pada makanan yang memiliki sedikit nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, sedangkan kandungan lemak jenuh, gula dan garamnya justru tinggi.
Contohnya, burger, hotdog, pizza, kentang goreng, minuman ringan bersoda, dan sebagainya yang biasa dijual waralaba makanan dan minuman yang banyak ditemukan di sekitar kita.
Ilustrasi junk food. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi junk food. (Foto: Pixabay)
Tidak bisa disepelekan, junk food yang dikonsumsi anak-anak Anda dapat menyebabkan dampak negatif yang serius.
Dilansir Food dalam 5 Harmful Effects of Junk Food Can Mess With Your Brain, beberapa penelitian telah membuktikan jika junk food dapat meningkatkan obesitas, potensi penyakit jantung dan diabetes serta penyakit kronis lainnya.
Di samping itu, junk food juga dapat menimbulkan kerusakan pada otak jika dikonsumsi dalam waktu yang cukup lama. Itu mungkin saja terjadi, karena konsumsi junk food secara terus menerus pada beberapa hari saja bisa membuat kehancuran mental.
ADVERTISEMENT
Fakta itu dikuatkan dengan studi yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition pada 2011 menunjukkan, orang sehat yang makan junk food hanya dalam lima hari menunjukkan hasil tes kognitif yang kurang baik dalam tingkat perhatian, kecepatan, mood, dan juga memperburuk ingatan.
Ilustrasi anak makan junk food. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak makan junk food. (Foto: Thinkstock)
Secara ilmiah, hal itu disebabkan oleh reaksi kimia pada junk food yang dapat menyebabkan peradangan di daerah hipotalamus otak yang dikaitkan dengan memori dan syaraf pengenalan khusus.
Tak ayal, pemerintah Delhi, India, pun menuntut tindakan keras terhadap junk food yang dijual pada radius 50 meter di sekolah-sekolah negara mereka. Di Indonesia pun, berbagai upaya pengurangan konsumsi junk food juga kian ramai digalakkan.
Nah, tidak mau kan anak Anda mengalami hal-hal yang tidak diinginkan karena “candu” nya pada junk food. Begini cara mengatasinya!
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Parentune, Anda perlu mengambil langkah untuk mengganti konsumsi junk food yang biasa dikonsumsi anak anda sambil pelan-pelan memberikan pengertian akan bahaya makanan junk food bagi mereka.
Anda bisa memulai dengan memasak masakan yang “serupa” namun tentunya dengan bahan-bahan dan cara pengolahan yang sehat. Seperti lebih banyak ditambah sayuran dan buah-buahan yang dimodifikasi dengan kesukaan anak-anak.
Sushi untuk vegetarian (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sushi untuk vegetarian (Foto: Thinkstock)
Pastikan, anda menyajikannya juga dengan menarik dan tidak membosankan bagi anak-anak. Anda bisa menambah hiasan tokoh atau warna kesukaan mereka.
Anda bisa membawakan mereka bekal makanan “modifikasi” buatan Anda itu.
Selain itu, gantilah tempat kunjungan makan anda di tempat yang menyajikan makanan yang lebih sehat.
Sementara terus berinovasi, anda pun bisa sambil memberikan pengertian tentang bahaya kandungan dalam junk food apabila mereka terus menerus memakannya.
Awasi dan ajarkan anak menggunakan internet (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Awasi dan ajarkan anak menggunakan internet (Foto: thinkstock)
Berbagai media dapat anda libatkan untuk membantu penyampaian kepada anak anda itu. Seperti video, gambar, tulisan atau juga anda dapat melibatkan teman serta gurunya untuk membantu anda memberikan pengarahan.
ADVERTISEMENT
Anda punya ide lain untuk mengatasi anak yang “kecanduan” junk food? Yuk berbagi informasi!