Cara Mengencangkan Perut setelah Melahirkan

Ilustrasi perut ibu setelah melahirkan. (Foto: Shutterstock)

Melahirkan tentu jadi momen yang berkesan dan membekas dalam di ingatan setiap wanita. Sayangnya tidak hanya membekas dalam ingatan, melahirkan juga meninggalkan bekas pada tubuh wanita.

Beberapa bentuk fisik akan berubah setelah melahirkan. Tak hanya payudara, perut yang berubah menjadi kendur pun jadi hal yang kerap kali dikhawatirkan ibu setelah melahirkan.

Tapi jangan sedih dulu, Moms. Anda bisa kok, mengencangkan kembali perut yang kendur setelah melahirkan. Ikuti saja 5 cara ampuh berikut ini:

1. Menyusui

Menyusu tidak tuntas bisa sebabkan feses bayi berwarna hijau. (Foto: Thinkstock)

Menyusui adalah salah satu cara untuk membakar kalori sekaligus memberi banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Terutama pada bulan-bulan pertama setelah melahirkan, menyusui bisa sangat meningkatkan berat badan bayi dan membakar kalori ibu.

Sebuah studi pada 2013 di Clinical and Experimental Obstetrics and Gynocology menunjukkan, wanita yang menyusui secara eksklusif dapat menurunkan berat badan lebih mudah selama enam bulan pertama setelah melahirkan.

2. Banyak minum air putih

com-Minum Air Putih (Foto: Thinkstock)

Salah satu manfaat mengonsumsi air putih adalah untuk melancarkan pencernaan. Tak hanya itu, mengonsumsi air putih yang cukup juga bisa membuat tubuh tetap terhidrasi saat ibu menyusui si kecil.

Yang tak kalah penting, mengonsumsi air putih yang cukup ternyata bisa menekan rasa lapar ibu, sehingga ibu bisa menerapkan pola makan yang baik selama menyusui. Pola makan yang baik di sini maksudnya, makanlah dengan porsi yang tak terlalu banyak, tapi dengan frekuensi sering. Bila dilakukan dengan rutin, pola ini juga efektif mengecilkan perut ibu usai melahirkan.

3. Atur pola makan

Wanita makan sehat. (Foto: Thinkstock)

Diet merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengecilkan perut setelah melahirkan. Tapi Anda perlu ingat, bahwa diet yang dilakukan harus sehat dan juga seimbang. Ibu menyusui dilarang diet sembarangan, karena di enam bulan pertama, asupan bayi hanya bergantung dari ibu.

Bila tidak mampu menghentikan sama sekali, Anda sebaiknya membatasi konsumsi makanan instan. Sebagai gantinya, pilihlah makanan dengan gizi seimbang mulai dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ayam, daging sapi (usahakan tanpa lemak), dan susu yang rendah lemak. Di samping itu, kurangi pula konsumsi natrium yang berlebih dari garam, karena bisa menyebabkan pembengkakan tubuh.

4. Olahraga ringan

Lakukan yoga ringan (Foto: Pixabay)

Salah satu olahraga ringan yang bisa dilakukan setelah melahirkan adalah senam kegel. Anda bisa melakukan senam kegel sesering mungkin setelah melahirkan hingga masa pemulihan.

Senam kegel bermanfaat untuk mengencangkan otot panggul bawah. Selain itu, senam ini juga sangat bermanfaat untuk mengencangkan otot-otot di bawah rahim, usus besar, dan kantong kemih. Caranya pun terbilang mudah karena tidak memerlukan alat atau pun instruksi khusus sehingga bisa dilakukan sendiri di rumah.

Mengikuti yoga juga merupakan solusi yang bisa dilakukan untuk mengecilkan perut setelah melahirkan. Setelah melakukan diet sehat dan seimbang, maka ini saatnya untuk menyeimbangkannya dengan pola pikiran.

Yoga bisa menyelaraskan tubuh dengan pikiran agar lebih rileks, sehingga bisa memacu keluarnya hormon yang memiliki peranan penting dalam proses pembakaran di dalam tubuh secara efektif. Tapi ingat ya, Moms, sebelum memulai olahraga, Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

5. Pakai korset

Ilustrasi korset. (Foto: Shutterstock)

Korset merupakan kain perekat yang biasanya diikatkan pada bagian perut ibu usai melahirkan. Penggunaan korset selain bisa untuk mengecilkan perut, juga bisa mengurangi pembengkakan serta mendorong otot dan jaringan pada perut agar kembali seperti semula.

Pemakaian korset biasanya dilakukan selama 3 bulan pertama setelah melahirkan. Penggunaan korset yang teratur sejak setelah melahirkan dipercaya dapat turut membantu mengecilkan perut kembali. Namun agar lebih aman, berkonsultasilah juga pada dokter sebelum menggunakannya.