Cara Menjelaskan 7 Tradisi Tahun Baru Imlek pada Anak

15 Februari 2018 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pakailah baju baru saat Imlek. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pakailah baju baru saat Imlek. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Anak Anda suka sekali bertanya? Bersyukurlah, Moms! Itu tandanya ia anak yang kritis dan penuh dengan rasa ingin tahu.
ADVERTISEMENT
Meski pertanyaan-pertanyaan anak seringkali membuat Anda kewalahan, jangan putus asa ya. Tetaplah berusaha menjawab sederet pertanyaannya dengan apa yang Anda tahu agar anak merasa dihargai dan terpacu untuk mempelajari lebih banyak hal lagi.
Begitu juga menjelang perayaan Tahun Baru Imlek ini. Kalau si kecil melontarkan banyak pertanyaan, Anda bisa menarik napas lega. Karena kumparanMom (kumparan.com) sudah menyiapkankan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diberikan oleh anak untuk Anda.
Keluarga menjelang Imlek. (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga menjelang Imlek. (Foto: Getty Images)
"Bisakah aku dapat uang 10 juta rupiah di dalam angpau?"
Katakan pada si kecil, tidak pernah ada aturan mengenai jumlah uang yang dimasukkan ke angpau. Ini karena memberi angpau dimaksudkan sebagai tanda keberuntungan, berkah dan sayag. Bukan transaksi seperti kalau kita membeli sesuatu.
ADVERTISEMENT
Anda juga bisa menyisipkan humor. Misalnya dengan mengatakan, "Kamu mungkin saja dapat angpau sebesar itu, tapi amplopnya mungkin tidak akan muat. Sepuluh juta itu kan banyak sekali. Kamu bisa kebingungan memakainya kalau punya uang sebanyak itu."
Jangan lupa berpesan pada anak, "Berapapun yang kamu dapat, harus tetap berterima kasih karena ini menjadi keberuntungan juga tanda sayang yang memberikan."
"Kok, angpau yang kudapat isinya rata-rata sama?"
Biasanya, isi angpau berjumlah genap. Menurut tradisi Tionghoa, hal baik datang berpasangan, jadi angka genap lebih diutamakan. Misalnya jumlah uang dengan angka delapan, karena jumlahnya terdengar seperti kemakmuran dalam bahasa Mandarin. Yang dihindari biasanya adalah memberi uang dengan angka 4, karena ini adalah homonim China untuk kematian.
Dekor Imlek  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Dekor Imlek (Foto: Pixabay)
"Kenapa saat Imlek ada banyak bunga Mei Hua?"
ADVERTISEMENT
Mei Hua adalah bunga yang memiiki daun kecil-kecil berwarna merah muda dengan semburat keputihan pada kelopaknya. Saat Imlek, pohon Mei Hua menjadi hiasan khas seperti juga lampion-lampion kecil dari kertas warna merah dan emas.
Mei Hua identik dengan Imlek karena tanaman ini melahirkan tunas dari akhir musim dingin dan seterusnya. Saat inilah artinya musim semi tiba.
Mei Hua memiliki nama Tionghoa: Yin Liu. Dalam bahasa Mandarin, nama ini terdengar seperti "uang mengalir masuk". Itu sebabnya banyak orang China percaya bahwa Mei Hua dapat membawa kesejahteraan dan kebahagiaan.
Makanan Keberuntungan Imlek (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan Keberuntungan Imlek (Foto: Thinkstock)
"Aku tidak mau makan Yu Sheng. Nggak apa-apa, kan?"
Yu Sheng atau salad ikan mentah adalah makanan khas dari provinsi Guangdong China yang telah dikenal selama berabad-abad dan di sana dimakan sepanjang tahun. Untuk banyak keluarga Tionghoa, Yu Sheng memang jadi makanan istimewa yang dinikmati saat Imlek.
ADVERTISEMENT
Menurut tradisi, ketika diaduk dengan saus, ikan dan sayuran harus diangkat tinggi-tinggi di atas piring. Semakin tinggi yusheng terangkat, maka semakin baik pula peruntungan pada tahun yang baru.
Tapi bila anak tidak mau memakannya, biarkan saja, Moms. Makanan mentah atau yang tidak dimasak dengan betul-betul matang tidak baik untuk anak. Makanan mentah, dapat membuat tubuh terinfeksi kuman hingga membawa risiko penyakit yang berpotensi lebih tinggi.
Sebagai gantinya, anak dapat menikmati Siu Mie atau mie panjang umur yang lebih akrab di lidah mereka atau hidangan khas lainnya.
Jeruk Mandarin (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jeruk Mandarin (Foto: Thinkstock)
"Kenapa kita bertukar jeruk saat Imlek?"
Kebiasaan ini dimulai sebagai kebiasaan masyarakat di wilayah Kanton, China selatan. Pengucapan untuk memberi jeruk mandarin -song gam- sama dengan kata "memberi emas" dalam bahasa Kanton. Oleh karena itu, memberi jeruk sama dengan menandakan kemakmuran pada penerima.
ADVERTISEMENT
Setelah menjelaskan kepada anak mengenai asal muasal kebiasaan ini, Anda dapat bercerita tentang manfaat atau nutrisi buah jeruk.
"Kenapa saat Imlek kita harus makan bersama keluarga besar? Aku nggak terlalu kenal sama mereka."
Di zaman dahulu, saat transportasi dan teknologi komunikasi belum secanggih sekarang, banyak keluarga yang terpaksa jarang bicara dan bertemu. Baru saat Imleklah mereka pulang ke kampung halamannya masing-masing dan melepas rindu. Saat ini, banyak keluarga tetap menjalankan tradisi ini untuk menjaga kedekatan mereka.
Bantu anak merasa lebih nyaman dengan pertemuan keluarga besar dengan menceritakan saudara yang mungkin belum dikenalnya. Misalnya, "Nathan, anak Tante Tasha itu umurnya sama lho, dengan kamu. Dia juga suka dengan Iron Man! Nanti kamu kenalan, ya."
Barongsai di Pesta Rakyat Istimewa (Foto: Deanda Dewindaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Barongsai di Pesta Rakyat Istimewa (Foto: Deanda Dewindaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Kenapa barongsai cuma ada pas Imlek saja, sih?"
Singa dianggap binatang yang menguntungkan yang melambangkan keberanian, tekad dan akal. Oleh karena itu, tarian singa diyakini membawa keberuntungan bagi mereka yang menontonnya.
Sampaikan pada anak bila Anda punya rencana mengajaknya nonton barongsai di akhir pekan ini. Bila tidak, Anda mungkin bisa coba mencarikan videonya di Youtube sebagai gantinya.