news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Optimalkan Kecerdasan Otak Balita

27 Juli 2018 13:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak (Foto: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak (Foto: Freepik)
ADVERTISEMENT
Mengoptimalkan kecerdasan otak balita penting untuk dilakukan. Pasalnya, perkembangan pesat otak berada di usia emas itu, utamanya pada tiga tahun pertama si kecil.
ADVERTISEMENT
Tak hanya bermanfaat untuk membantu proses belajar balita Anda, namun stimulasi kecerdasan otak juga dibutuhkan demi tumbuh kembangnya kelak hingga dewasa.
Penasaran apa saja yang bisa optimalkan kecerdasan otak balita? Yuk, simak selengkapnya!
Asupan Bernutrisi
Jadilah contoh untuk memakan buah dan sayur  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jadilah contoh untuk memakan buah dan sayur (Foto: Thinkstock)
Pastikan Anda mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi balita Anda. Salah satunya dari makanan bergizi yang ia konsumsi, seperti: ikan salmon, telur, selai kacang, berry, dan lainnya.
Camilan sehat pun bisa Anda tambahkan di sela-sela jam makan pokoknya. Yaitu, jam 9 pagi dan 4 sore. Anda bisa memberikan balita Anda sereal gandum, kentang manis, buah dan sayuran yang disajikan dengan kreatif dan menggoda selera.
Anak Bereksplorasi
Anak Bermain di Luar Ruang (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak Bermain di Luar Ruang (Foto: Pixabay)
Beri kesempatan anak untuk mengeksplorasi diri dan sekitarnya. Rangsanglah kemampuan motorik kasar dan halus si kecil.
ADVERTISEMENT
Motorik kasar bisa berupa gerakan yang membutuhkan keseimbangan gerakan dan koordinasi anggota tubuh. Ajaklah anak bergerak aktif atau sekadar olahraga menendang, main sepeda, berlari hingga naik turun tangga.
Beragam cara merangsang motorik halus juga bisa Anda terapkan dalam rutinitas bermain balita. Seperti, saat menyusun balok, menggabungkan puzzle, dan lainnya.
Dorong Rasa Ingin Tahu
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
Rasa ingin tahu balita Anda sedang besar-besarnya. Ia seolah tak ada habisnya menanyakan tentang apa, mengapa, bagaimana, kapan, dan rentetan lainnya. Tenang Moms, jangan 'membunuh' rasa ingin tahu anak dengan memarahi atau membuatnya terluka.
Jawablah pertanyaan anak dengan sabar dan telaten. Saat ia bertanya berulang-ulang, Anda bisa membalikkan pertanyaan kepada si kecil, agar ia juga terpancing untuk berpikir.
ADVERTISEMENT
Kenalkan Musik
Bukan rahasia, jika musik baik sebagai media belajar anak. Tapi ingat, sesuaikan dengan usia anak ya, Moms. Anda bisa memilih musik yang sederhana serta mudah dipahami bagi anak.
Kemampuan bermusik bisa membantu anak belajar lebih banyak hal seperti bahasa hingga mengelola emosi lho.
Membacakan Buku
Ilustrasi anak belajar dan membaca.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar dan membaca. (Foto: Thinkstock)
Tak ada salahnya, Anda sering membacakan cerita atau dongeng kepada anak. Bisa ketika waktu luang di sore hari saat berkumpul dengan keluarga atau malam sebelum tidur.
Meski terlihat sederhana ternyata kebiasaan baik itu bisa meningkatkan kemampuan otak anak lho. Mulai dari memperkaya kosakata dan bahasa, hingga bisa meningkatkan bonding antara Anda dan balita.
Dukungan Sekitar
Ilustrasi pasangan kakek nenek (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan kakek nenek (Foto: Thinkstock)
Ciptakan lingkungan yang mendukung balita Anda untuk belajar, Moms. Anda bisa meneladankan kebiasaan baik seperti membaca, bermain permainan edukasi, atau sekadar mengobrol untuk menyampaikan pendapat dan kritik.
ADVERTISEMENT
Memang tak mudah, tapi pelan-pelan bisa Anda lakukan sambil sekalian Anda sebagai orang tua juga belajar. Bukankah menyenangkan?
Kasih Sayang Cukup
Anak dan orang tua (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak dan orang tua (Foto: Pixabay)
Hal mendasar dan terpenting bagi anak adalah kasih sayang. Berikan anak perhatian, pelukan, ucapan sayang yang tulus dan kehangatan lain, Moms.
Saat bahagia, hormon kortisol pemicu stres yang menghambat kemampuan belajar balita Anda bisa ditekan. Maka, ia pun bisa belajar lebih baik.