Cara Stimulasi Anak Sesuai Jenis Kecerdasannya

9 Mei 2018 18:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang tua membantu anak memanfaatkan mainannya. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Orang tua membantu anak memanfaatkan mainannya. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Setiap anak itu cerdas! Tapi jika Anda menemukan si kecil tidak unggul di sekolah, jangan buru-buru menganggap si kecil bodoh. Ini bisa jadi karena si kecil menonjol pada jenis kecerdasan lain.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan itu sendiri menurut Profesor Pendidikan Dr Howard Gardner ada 8 jenis atau dikenal juga dengan kecerdasan majemuk, dan ahli melengkapinya dengan kecerdasan yang ke-9 yakni kecerdasan moral.
Menurut psikolog anak dan remaja Novita Tandry, anak bisa saja memiliki 9 jenis kecerdasan tersebut, tapi mungkin hanya lima di antaranya yang tampil lebih menonjol, dan itu tidak masalah.
kumparanMOM Playdate with Morinaga (Foto: Yufienda Novitasari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
kumparanMOM Playdate with Morinaga (Foto: Yufienda Novitasari/kumparan)
"Bahkan, saat ini syarat untuk masuk sekolah yang dinilai itu bukan hanya kecerdasan akademis saja, tapi kecerdasan majemuk lainnya. Misal cerdas bermusik atau cerdas jasmani," tambah Novita pada acara kumparanMOM Playdate with Morinaga awal Mei 2018 lalu.
Saran Novita, meskipun jenis kecerdasan ada banyak dan tak masalah bila yang menonjol pada diri anak hanya beberapa, tapi orang tua sebagai pendidik utama juga perlu mendampingi dan menstimulasi anak ke-sembilan jenis kecerdasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Caranya, dengan memberi anak banyak kesempatan untuk bermain. Bermain bagi anak adalah proses belajar dan cara untuk menstimulasi kecerdasannya. Untuk itu orang tua perlu mendampingi anak bermain atau bermain bersama anak. Sambil bermain bersama, Anda dapat mengobservasi, memetakan serta mengasah kecerdasan anak.
Ilustrasi anak bermain.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain. (Foto: Thinkstock)
"Bangun kecerdasan anak sejak dini dengan bermain bersama mereka, Moms. Usia 0-6 tahun adalah masa penting untuk membentuk karakter mereka sampai 70 persen. Jadi kalau sampai momen ini terlewatkan sayang sekali," ungkap Novita.