news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Andien Menyapih Kawa dengan Cinta

3 September 2019 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
zoom-in-whitePerbesar
Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
ADVERTISEMENT
Anak laki-laki penyanyi Andien Aisyah, Anaku Askara Biru, kini sudah berusia 2 tahun lebih. Itu artinya, Kawa--sapaan akrab putra Andien, sudah bisa lepas dari proses menyusui. Ya, Moms, merujuk pada rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ibu dianjurkan menyusui anaknya hingga berusia 2 tahun atau lebih.
ADVERTISEMENT
Meski sangat menyukai proses menyusui, di usia Kawa yang sudah menginjak 2 tahun, Andien mulai bersiap-siap untuk menyapih anak laki-lakinya itu.
Memang bagi sebagian ibu, menyapih anak terlihat mudah saja. Namun, sebagian ibu lainnya perlu melewati berbagai drama agar proses ini berhasil. Hal itu pula yang diakui Andien ketika mencari informasi sebelum menyapih Kawa.
"Informasi yang kudengar pun berbeda-beda. Ada yang berhasil melalui dengan mudah, enggak sedikit juga yang melalui dengan “drama”," ujar Andien kepada kumparanMOM melalui pesan elektronik, Senin (2/9).
Andien menceritakan bahwa ia mencoba mengikuti tips dari teman-temannya yang berhasil menyapih dengan cara memberikan afirmasi kepada Kawa soal penyapihan. Ia pun mencoba memberikan afirmasi itu berulang-ulang setiap hari.
Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Namun sayang, ketika Andien mencoba tips menyapih dari teman-temannya itu, yang terjadi adalah sebaliknya, hasrat Kawa yang ingin menyusu justru semakin besar. Bukan seperti anak-anak temannya yang berhasil disapih setelah diberikan afirmasi.
ADVERTISEMENT
"Yang ada, Kawa makin gemar menyusu, seperti dia mengerti kalau akan ada sebuah perpisahan. Jadi, saat usia Kawa tepat 2 tahun dan hasil sounding belum kelihatan, aku pasrah saja," kata Andien.
Andien tidak patah semangat. Ia terus mencoba mengafirmasi Kawa. Setiap malam ia selalu membisikkan kata-kata ke telinga Kawa sesaat sebelum putranya tidur, ketika matanya masih sayup-sayup. Pada momen itulah, Andien membisikkan afirmasi.
“Kawa, sekarang ini air susunya ibu udah enggak lagi bisa mencukupi kebutuhan Kawa. Jadi, sebenarnya kita berdua mesti menyudahi proses menyusui ini. Nanti, kalau udah 2 tahun 6 bulan, kita sama-sama udahan, ya. Ibu yakin Kawa bisa membuat diri Kawa sendiri nyaman, Kawa juga mesti percaya sama diri Kawa sendiri,” kata-kata afirmasi yang dibisikkan oleh Andien ke telinga Kawa setiap malam.
ADVERTISEMENT
Andien sendiri memiliki target bahwa Kawa harus berhasil disapih ketika putranya itu menginjak usia 2 tahun 6 bulan. Bila lewat dari usia tersebut Kawa belum berhenti menyusu, Andien akan pergi jauh selama seminggu agar Kawa terbiasa dengan ketidakhadiran ibunya.
Tapi ternyata, kata Andien, rencana itu tidak terjadi. Segala usaha sounding dan afirmasi yang Andien lakukan seperti terbayar tunai hanya dalam sehari saja ketika Andien sekeluarga berlibur ke Bali.
Andien dan keluarga liburan ke Bali. Foto: Instagram @andienaisyah
"Saat itu, kami sekeluarga lagi liburan di Bali. Sore harinya, saat di mobil mau jalan-jalan keluar hotel, Kawa bilang kalau dia mau menyusu", katanya.
Andien bercerita bahwa Kawa memang memiliki kebiasaan menyusu jika mobil sedang berjalan. Mendengar permintaan putranya itu, Andien langsung menggendong Kawa dan menghadapkan wajah putranya itu ke wajahnya untuk mengajaknya berbicara.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah percakapan antara keduanya:
“Ibu, mau susu,” kata Kawa kepada Andien.
Kaw, Ibu boleh lihat enggak giginya Kawa ada berapa?” tanya Andien lalu Kawa meringis menunjukkan deretan gigi depannya.
“Wah, banyak banget giginya! Kawa kepikiran enggak, sih, kalau gigi kawa sebanyak ini, terus Kawa nyusu, kepikiran nggak, kalau nipples-nya Ibu bisa sakit?”, kata Andien.
Usai percakapan itu, kata Andien, Kawa tiba-tiba terdiam seperti merenungi sesuatu, lalu ia memutuskan untuk tidak jadi menyusu. Tak disangka, ternyata momen itu menjadi akhir perjalanan Andien menyusui Kawa.
"Kawa langsung mingkem dan terlihat seperti merenung. Dia bangun dari pangkuanku dan enggak jadi menyusu. Eh ternyata, semenjak saat itu dia enggak minta nyusu lagi selama-selamanya," ujar Andien.
ADVERTISEMENT
Andien menjelaskan bahwa Kawa memang sudah tidak minta untuk menyusu lagi. Tetapi putra kecilnya itu terlihat masih berusaha untuk membuat nyaman terhadap dirinya sendiri. Keberhasilan menyapih ini, kata Andien, juga tidak lepas dari peran sang suami, Irfan Wahyudi alias Ippe.
"Yang paling nyata dari proses ini adalah peran bapak ternyata sangat berpengaruh. Untuk beberapa minggu pertama setelah nggak menyusu lagi, Kawa lebih milih didongeng-in sama Mas Ippe daripada aku," kata Andien.
Andien foto bersama suami dan anaknya. Foto: Instagram @andienaisyah
Sebelum memutuskan untuk menyapih, awalnya Andien sempat tidak siap. Ia khawatir bahwa momen ini akan membuatnya sedih berlarut-larut. Begitu pun dengan Kawa, ia takut putranya itu tidak siap menghadapi proses ini.
Tapi pada akhirnya hal-hal yang ditakutkan oleh Andien tidak terjadi. Justru sebaliknya, baik Kawa maupun Andien sama-sama siap dan berhasil melewati proses ini.
ADVERTISEMENT
"Aku tadinya kepikiran kalau aku bakalan mellow dan sedih melepas Kawa, tapi when we’re ready, we’re ready", tutup Andien.