Dampak Psikologis Akibat Peristiwa Kematian pada Anak

8 Februari 2018 20:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Anak Sedih (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Anak Sedih (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa jadinya bila si lima tahun mesti kehilangan ayah, kakek, nenek atau orang terdekat lain yang disayanginya? Faktanya, peristiwa kematian bisa meninggalkan duka yang begitu mendalam, hingga jiwa yang terguncang bagi anak.
ADVERTISEMENT
Bila anak Anda menghadapi peristiwa ini, bersabarlah, Moms. Kenali fase berkabung yang bisa dialami si kecil yang telah kumparanMom (kumparan.com) rangkum berikut ini agar Anda mampu memahami dan mendampingi si kecil.
Sedih mendalam
Dikutip dari livestrong.com, tekanan psikologis mejadi salah satu dampak terbesar akibat kematian orang tua. Tekanan psikologis bisa mulai dari perasaan sedih, rasa sedih yang berlebihan hingga menimbulkan stres dan kecemasan. Bisa dibilang, ini merupakan fase pertama dan masih dianggap wajar.
Orang tua yang masih hidup dan keluarga memainkan peran yang sangat penting untuk membantu anak yang tengah menghadapi tekanan psikologis.
Menurut Victoria H. Raveia, seorang peneliti yang melakukan penelitian tentang dampak kematian orang tua karena kanker pada anak usia sekolah dari Coloumbia University of Publich Health mengungkap, keterbukaan komunikasi orang tua yang masih hidup sangat berpengaruh terhadap penurunan tekanan yang dialami oleh anak-anak yang berduka.
ADVERTISEMENT
Berikan waktu agar si kecil bisa 'menikmati' rasa sedihnya itu. Bagaimanapun, ia baru saja kehilangan sosok penting dalam hidupnya.
Sedih berkepanjangan
Dampak psikologis akibat kematian orang tua bisa terus berlanjut meski anak telah menyesuaikan diri serta mengurangi rasa sedihnya. Pada masa tertentu mereka bisa menjalani hari-hari mereka tanpa beban, namun jauh di lubuk hatinya mungkin masih selalu merasakan kehilangan, bahkan mengalami masalah dengan harga diri.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin anak mungkin berperan. Berdasarkan hasil penelitian dari Brandies University, dampak kematian orang tua pada anak perempuan membuat mereka sangat sedih hingga depresi.
Maka dari itu, selain mengelola stres Anda sendiri akibat ditinggalkan orang tersayang, jangan lupa untuk memberikan dukungan dan temani anak agar ia bisa melewati masa-masa berdukanya dengan baik.
ADVERTISEMENT
Perhatikan kemampuan anak untuk mengelola stresnya. Apakah ia membutuhkan bantuan?
Menurut The National Association of School Psychologists (NASP), anak usia sekolah seharusnya sudah dapat mengungkapkan berbagai perasaan dan emosi, temasuk perasaan yang melandanya akibat ditinggalkan oleh salah satu orang tua atau orang terdekatnya.
Anda bisa menanyakan apakah ia merasa cemas? Atau rindu? Pastikan anak tidak menyalahkan dirinya atas kematian orang tersayang tersebut. Perasaan bersalah atau menyalahkan diri sendiri membawa dampak psikologis yang lebih serius dan dapat mengganggu tumbuh kembang anak.
Anda juga bisa mengatakan perasaan Anda. Misalnya bagaimana Andapun merasa kehilangan. Dengan begitu, anak akan merasa punya teman dan percaya kalau ia bisa melalui masa-masa sulit ini bersama Anda.
ADVERTISEMENT
Bila keadaan tidak membaik dan anak terus larut dalam kesedihannya, pertimbangkanlah untuk menemui psikolog.