Hubungan Pemberian ASI dan Pembangunan Negara Secara Berkelanjutan

9 September 2019 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemberian ASI mendukung pembangunan negara secara berkelanjutan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian ASI mendukung pembangunan negara secara berkelanjutan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi yang kandungannya tidak bisa ditandingi oleh susu formula mana pun di dunia. Pantas saja kalau WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan bayi diberi ASI dan hanya ASI saya sejak lahir hingga usia 6 bulan (ASI Ekslusif).
ADVERTISEMENT
Tapi tahukah Anda, Moms, ternyata pemberian ASI juga dapat berpegaruh kepada pembangunan negara secara berkelanjutan. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Siti Rayhani Fadhila, BMedSc (Hons.) dan Dr. Lina Ninditya dalam laman resmi IDAI.
Menyusui merupakan salah satu langkah pertama bagi seorang manusia untuk mendapatkan kehidupan yang sehat dan sejahtera yang ada di dalam prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Lebih lengkapnya, simak rangkuman kumparanMOM berikut ini:
Ilustrasi ibu menyusui obesitas Foto: Shutterstock
Ya Moms, pemberian ASI ekslusif diperkirakan menyumbang sekitar 302 Milyar USD tiap tahunnya pada pemasukan ekonomi dunia. Apa artinya? Ini sesuai dengan tujuan SDGs nomor 1, 8, dan 10 yaitu menghapus kemisikinan, pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi ketidakadilan di dalam dan di antara negara- negara.
ADVERTISEMENT
Dari segi kognitif, ASI eksklusif dapat meningkatkan IQ anak. Dampaknya? Ia berpotensi mendapatkan pekerjaan yang lebih baik karena memiliki fungsi kecerdasan tinggi. Tentunya hal ini akan meningkatkan potensi mendapatkan penghasilan yang lebih optimal. Suatu penelitian menyimpulkan, dengan peningkatan IQ dan pendapatan per kapita, tenyata negara dapat menghemat 16,9 triliun rupiah.
Karena ASI mengandung bioaktif yang dapat meningkatkan status kesehatan ibu dan anak, maka pemberian ASI sejalan dengan tujuan SDGs nomor 2 dan 3 yaitu penanggulangan kelaparan, masalah kesehatan dan kesejahteraan.
Bukan cuma itu, dengan pemberian ASI kita dapat mencegah 1/3 kejadian infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), diare dapat urun hingga sekitar 50% da penyakit usus parah pada bayi prematur dapat bekurang kejadiannya sebanyak 58%.
ADVERTISEMENT
Begitu juga halnya pada ibu. Risiko kanker payudara dapat menurun sekitar 6 – 10% dengan menyusui. Dengan demikian jika program ini tidak berjalan, maka beban biaya kesehatan akan semakin tinggi. Dengan mendukung ASI, biaya kesehatan dapat dikurangi 256,4 juta USD atau 3 triliun tiap tahunnya.
menyusui bayi Foto: shutterstock
ASI adalah standar emas makanan bayi. Bayi yang diberi ASI terbukti memiliki IQ lebih tinggi dan performa lebih baik sehingga memiliki pekerjaan dan penghasilan yang layak. Ini berkesinambungan dengan tujuan SDG nomor 4 yaitu menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas.
Peran ayah dalam keberhasilan menyusui sangat besar. Itulah kenapa pemberian ASI dapat membantu persamaan hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan dalam pengasuhan anak sesuai dengan tujuan SDGs nomor 5 yaitu kesetaraan gender.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi memompa ASI. Foto: Getty Images
Menyusui juga bisa menekan pengeluaran keluarga untuk membeli kebutuhan susu formula, sehingga lebih hemat dan ramah lingkungan. Ini sejalan dengan tujuan SDGs nomor 12 yaitu konsumsi yang bertanggung jawab.
Anda juga perlu tahu, ternyata dengan mengurangi konsumsi susu formula selama 6 bulan dapat menghemat penghasilan orang tua sebesar 14%.
Keren banget ya, Moms? Tapi sayangnya, belum semua orang tahu dan mendukung hal ini sehingga masih banyak ibu yang tidak menyusui bayinya atau ingin menyusui namun tidak mendapat dukungan dari lingkungan termasuk dari suami dan orang-orang terdekatnnya.
Satu penelitian IDAI (Yohmi dkk, 2015) menemukan bahwa meskihampir 9 dari 10 ibu di Indonesia pernah memberikan ASI, namun hanya 49,8 % yang memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan sesuai rekomendasi WHO. Padahal dari uraian di atas sudah jelas, rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif ini dapat berdampak pada kualitas hidup generasi penerus bangsa dan juga pada perekonomian nasional.
ADVERTISEMENT
Karena itu, ayo Moms, terus semangat memberi bayi ASI eksklusif selama 6 bulan dan teruskan menyusui hingga 2 tahun. Sebarkan juga informasi yang benar tentang manfaat pemberian ASI dan menyusui karena keberhasilan menyusui memang butuh kerjasama kita semua.