news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ibu Hamil dengan Mata Minus, Bisakah Melahirkan Normal?

9 April 2019 11:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil berkacamata Foto: Shuttestock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil berkacamata Foto: Shuttestock
ADVERTISEMENT
Ibu hamil dengan mata minus sering kali dilema soal metode melahirkannya. Ya, banyak yang mengatakan, persalinannya nanti tak bisa normal, melainkan harus melalui operasi caesar. Hal ini dikarenakan proses mengejan saat melahirkan normal dikhawatirkan dapat membuat robekan retina semakin lebar dan menyebabkan lepasnya retina dari jaringan penopang, sehingga terjadi kebutaan.
ADVERTISEMENT
Tapi, benarkah hal itu?
Untuk menjawab kekhawatiran ibu hamil tersebut, kumparanMOM bertanya pada Dokter Kandungan dr. Karno Suprapto, Sp.OG yang praktik di Mayapada Hospital. Menurutnya, ibu hamil dengan mata minus juga bisa melahirkan normal, asalkan telah berkonsultasi dengan dokter sebelumnya.
"Biasanya saat mencapai 36 minggu dikonsultasikan ke dokter mata. Kalau hasil pemeriksaan retinanya baik, boleh melahirkan secara normal," ujar dr. Karno Suprapto, Sp.OG saat dihubungi, Senin (8/4).
Ilustrasi ibu hamil mual Foto: Shutterstock
Namun, apabila setelah pemeriksaan mata Anda dinyatakan memiliki masalah yang cukup serius, demi keamanan dan keselamatan, kemungkinan ibu hamil disarankan untuk melahirkan dengan cara caesar, Moms. Semakin tinggi minus yang diderita ibu hamil, risiko ablasinya juga akan semakin besar.
Nah apabila dokter sudah menyarankan hal itu, maka sebaiknya ikuti saran dokter demi keselamatan Anda dan si kecil. Atau bila perlu cari pendapat lain ke dokter mata dan kandungan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
"Kalau retinanya ada masalah biasanya dianjurkan untuk seksio caesarea," katanya.
Nah, jadi jangan khawatir atau pun berasumsi dulu ya, Moms. Ibu hamil dengan mata minus juga bisa melahirkan normal. Tapi jelang persalinan, Anda perlu mengontrol kesehatan mata terlebih dahulu ke dokter spesialis mata untuk memastikan keamanannya. Dengan begitu, Anda akan mendapat informasi dan penanganan yang tepat. Setelah itu konsultasikan juga kembali dengan dokter kandungan Anda.