Jangan Berikan Madu pada Bayi, Ini Alasannya

14 Maret 2018 10:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adanya pestisida berbahaya dalam madu (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Adanya pestisida berbahaya dalam madu (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Madu adalah cairan manis yang mengandung karbohidrat, asam amino bebas, dan vitamin. Madu memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, yaitu sebagai antioksidan, meningkatkan stamina, dan metabolisme tubuh.
ADVERTISEMENT
Bagi anak, madu juga bermanfaat sebagai obat herbal tradisional untuk meredakan gejala batuk dan sulit tidur pada anak. Namun, sebelum memberikan madu, perhatikan dulu usia anak Anda, Moms. Meski kaya manfaat, pemberian madu pada anak di bawah satu tahun ternyata berisiko.
Seperti dijelaskan dalam laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), konsumsi madu untuk bayi berusia kurang dari satu tahun dapat meningkatkan risiko infant botulism atau penyakit botulisme pada bayi.
Ilustrasi lebah madu (Foto: dok. European Parliament )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lebah madu (Foto: dok. European Parliament )
Infant botulism terjadi akibat toksin yang diproduksi oleh kuman Clostridium Botulinum. Clostridium Botulinum adalah bakteri gram positif bersifat anaerob yang dapat ditemukan di dalam tanah yang dapat terbawa oleh udara. Nah, spora Clostridium Botulinum ini ternyata juga dapat ditemukan pada madu.
ADVERTISEMENT
Tapi kalau kuman ini ada pada madu, kenapa hanya anak di bawah 1 tahun yang tidak boleh mengonsumsinya? Bayi yang menelan spora Clostridium Botulinum berisiko mengalami infant botulism karena masih belum lengkapnya flora normal pada usus bayi, sehingga belum dapat berkompetisi dengan spora yang masuk ke saluran cerna. Perbedaan pH pada saluran cerna memungkinkan pertumbuhan spora Clostridium Botulinum yang masuk ke usus bayi.
Ilustrasi bayi memasukkan tangan ke mulut. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi memasukkan tangan ke mulut. (Foto: Thinkstock)
Clostridium Botulinum yang masuk ke dalam saluran cerna bayi akan menyerang sistem saraf bayi dan menyebabkan kelemahan otot. Gejala yang tampak pada bayi yang mengalami infant botulism antara lain: lesu, lemas, sesak napas, malas menyusu, sulit menelan, sembelit, sulit membuka mata, dan mulut kering.
ADVERTISEMENT
Jika tidak ditangani serius, infant botulism bahkan bisa menyebabkan kematian karena kelemahan otot napas. Jadi untuk menghindari penyakit ini, jangan berikan madu pada bayi Anda ya, Moms. Anda dapat memberikan sari buah, sebagai alternatif pemanis alamiah bagi bayi yang sudah mendapat makanan pendamping ASI (MPASI).