Jangan Panik Dulu, Cari Tahu Normalkah Bila Tubuh Bayi Berbulu

11 April 2018 10:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bulu pada bayi. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bulu pada bayi. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Pertama kali memeluk si kecil, pasti senang rasanya bila melihat rambutnya lebat. Tapi setelah tubuhnya dibersihkan, apalagi bila sudah dimandikan, Anda melihat di bagian tubuh lainnya juga banyak rambut atau bulu!
ADVERTISEMENT
Eits, jangan panik dulu. Hampir semua bayi lahir dengan bulu-bulu pada lengan, punggung, bahu, telinga, dahi hingga pipi. Bulu-bulu ini disebut lanugo. Lanugo dimiliki bayi sejak ia masih berada dalam kandungan Anda, tepatnya sejak janin berusia 5 bulan. Para ahli percaya kalau lanugo berguna untuk mengatur suhu bayi di dalam rahim.
Lalu seiring bertambahnya usia janin hingga menjelang waktu kelahiran, lanugo biasanya akan rontok dan digantikan oleh rambut sesungguhnya.
Meski begitu, pada beberapa bayi bisa saja lanugo belum rontok seluruhnya dan tersisa pada beberapa bagian tubuh. Beberapa penelitian menghubungkan banyak dan tebalnya lanugo ini terkait dengan faktor genetik yang diwarisi bayi dari ibu, ayah, maupun dari nenek dan kakeknya. Misalnya terkait ketebalan dan kecepatan tumbuh rambut.
Rambut bayi (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Rambut bayi (Foto: Thinstock)
Selain faktor genetik, hormon ibu, khususnya hormon androgen yang kuat juga dipercaya menyebabkan bayi lahir dengan rambut tebal. Itu sebabnya, setiap bayi lahir dengan kondisi rambut yang berbeda-beda. Termasuk soal lanugo yang belum rontok seluruhnya saat persalinan tadi.
ADVERTISEMENT
Ini semua wajar saja dan tidak akan berpengaruh pada kesehatannya kok, Moms. Anda juga tidak perlu mencoba menyingkirkan bulu-bulu di tubuh bayi ini. Hal-hal yang mungkin Anda lakukan untuk menghilangkan bulu-bulu ini justru dapat merugikan bayi. Pisau dan sabun cukur, krim waxing dan obat perontok misalnya, bisa jadi terlalu keras untuk kulit bayi yang masih sensitif dan bisa menimbulkan reaksi alergi.
Bayi mandi  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi mandi (Foto: Thinkstock)
Bersabarlah sampai lanugo hilang dengan sendirinya beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah bayi lahir. Sambil menunggu, cukup bersihkan kulit bayi menggunakan air hangat dan sabun khusus bayi setiap kali mandi agar kulit dan tubuh bayi selalu terjaga kebersihannya.
Selain itu, amati terus perubahan atau pertumbuhan bulu tubuh bayi. Temui dokter bila alih-alih rontok atau menipis seiring waktu bulu-bulu tubuhnya justru semakin tebal, panjang atau gelap. Dokter dapat memeriksa bayi Anda lebih seksama untuk menentukan apakah si kecil mengalami ketidakseimbangan hormon dan membutuhkan penanganan.
ADVERTISEMENT