Kembali Bekerja, Kapan Ibu Harus Mulai Menabung ASI Perah?

24 Oktober 2018 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASI perah di dalam kulkas.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
ASI perah di dalam kulkas. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menyediakan ASI perah merupakan solusi untuk tetap memenuhi kebutuhan bayi jika Anda telah kembali bekerja nanti. Ya, setelah cuti melahirkan habis, Anda harus bersiap untuk kembali memulai aktivitas di luar rumah.
ADVERTISEMENT
Tak perlu cemas, meski bekerja, Anda tetap bisa memberikan ASI eksklusif dengan menyediakan ASI perah untuk si kecil. Oleh karena itu, jauh-jauh hari sebelum kembali bekerja, Anda harus menyediakan stok ASI perah di rumah.
Lantas, kapan harus mulai menabung ASI perah?
Menurut dr. Ameetha Drupadi, CIMI, Konselor Laktasi yang praktik di Mayapada Hospital, Jakarta Selatan, Anda bisa mulai menabung stok ASI perah sebulan sebelum kembali bekerja.
"Sebulan sebelum bekerja ya, itu tepat. Jangan dari awal bayi lahir menyiapkan tabungan ASI perahnya. Karena di awal-awal bayi lahir itu dia harus dibiasakan direct breastfeeding (menyusui langsung) dulu untuk melatih kemampuan mengisapnya," jelas Konselor Laktasi sekaligus Founder Pejuang ASI kepada kumparanMOM, Rabu (24/10).
Ilustrasi ASI Perah  (Foto: Shutter Stock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI Perah (Foto: Shutter Stock )
Selama masih berada di rumah, Anda bisa mulai memerah ASI setelah menyusui bayi. Jika di awal-awal memerah, ASI yang dihasilkan sedikit, tak perlu khawatir, Moms. Seiring intensitas menyusu bayi yang meningkat dan Anda rutin memompa, maka kuantitas ASI perah yang Anda hasilkan pun juga akan bertambah.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Ameetha, tidak ada patokan pasti mengenai berapa jumlah ASI perah yang harus Anda siapkan sebelum kembali bekerja. Prinsipnya, berikan bayi ASI perah yang paling segar. Sehingga jika memungkinkan, utamakan memberikan bayi ASI perah yang belum dibekukan.
"Enggak ada patokan berapa jumlah pastinya. Baiknya, ASI perah yang dipompa hari ini itu diberikan besok. Jadi belum dibekukan. Nah ASI perah yang ditabung itu bisa untuk cadangan. Misalnya ASI perah segar sudah habis, nah ibu bisa memberikan ASI perah tabungan yang di dalam freezer," jelasnya.
Cara menyimpan ASI perah. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Cara menyimpan ASI perah. (Foto: Shutterstock)
Mengutip The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee, Anda bisa menyimpan ASI perah di dalam kulkas atau freezer. ASI perah bisa disimpan di dalam kulkas dengan suhu 0 sampai -4 derajat celsius selama maksimal 8 hari. Sementara ASI perah yang dibekukan di dalam freezerdengan suhu -18 derajat celsius bisa bertahan lebih lama yaitu hingga 3-6 bulan.
ADVERTISEMENT
"Bisa sampai 6 bulan (di dalam freezer) tergantung kondisinya. Kualitas ASI yang dibekukan memang menurun jika dibandingkan ASI perah segar. Tapi, tetap lebih baik ketimbang susu formula," jelas dr. Ameetha.
ASI Perah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
ASI Perah (Foto: Shutterstock)
Anda juga harus mempersiapkan media yang akan digunakan untuk memberikan ASI perah ke bayi. Jangan berikan dot, menurut dr. Ameetha, pemberian dot berisiko membuat bayi bingung puting. Sebagi solusi, Anda bisa memberikan ASI perah dengan media cup feeder, pipet, sendok, spuit feeder, atau softcup feeder.