Kenapa Ada Balita yang Suka Pegang Alat Kelaminnya?

23 Maret 2019 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita mandi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita mandi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Moms, pernahkah menemukan balita Anda sedang asyik memegang atau memainkan alat kelaminnya? Jika ya, tak perlu panik apalagi langsung memarahinya. Dalam fase perkembangan seksual anak, hal tersebut sebenarnya wajar terjadi. Aktivitas tersebut biasanya dilakukan balita saat ia sedang mandi atau celananya diganti.
ADVERTISEMENT
Sigmund Freud, seorang psikoanalis, menjelaskan bahwa fenomena tersebut sangat umum terjadi pada anak usia 3-6 tahun. Sebab, pusat kenikmatan pada anak usia ini terletak di sekitar alat genitalnya, yang di sebut juga sebagai fase phalic.
"Pada fase phalic, fokus utama anak adalah pada alat kelaminnya. Pada usia ini anak-anak juga mulai dapat membedakan antara pria dan wanita. Fase ini biasanya akan berhenti pada usia 6 tahun," jelas Sigmund Freud seperti dikutip Very Well Mind.
Potty Training Foto: Thinkstock
Ya Moms, hingga berusia 6 tahun, anak akan melewati beberapa fase perkembangan seksual. Sebelum memasuki fase phalic, anak sebelumnya telah melalui 2 fase perkembangan seksual.
Pada usia 0-1 tahun, anak akan menghadapi fase oral, yaitu meraih kepuasan seksual di daerah sekitar mulut. Pada fase ini, bayi memperoleh kenikmatan dari stimulasi oral melalui kegiatan seperti memasukkan benda ke mulut dan mengisap.
ADVERTISEMENT
Pada usia 1-3 tahun, anak akan menghadapi fase anal, yaitu mendapat kepuasan seksual dari daerah sekitar anus. Pada fase ini anak mulai merasakan kepuasaan pada saat belajar toilet training.
Nah, di usia 6 tahun, anak akan memasuki fase latent, di mana perilaku seksual anak untuk sementara tidak bekerja. Namun, pada fase ini perkembangan intelektual si kecil akan berkembang pesat.
Ilustrasi balita mandi. Foto: Shutterstock
Meski memainkan alat kelamin di usia balita adalah hal yang wajar, namun Anda perlu melakukan beberapa tindakan agar tidak menjadi kebiasaan dengan beberapa cara ini:
Mencegah dengan halus
Cobalah untuk mencegahnya dengan halus saat balita terlihat mulai memainkan alat kelaminnya. Saat menyampaikan larangan, jangan tunjukkan rasa panik. Jangan pula memarahinya, seakan-akan si kecil melakukan hal yang 'kotor'. Ingat sekali lagi Moms, bahwa hal itu normal terjadi di usianya. Anda bisa mencegahnya dengan mengatakan, "Sayang, penisnya jangan dimainin terus, nanti bisa lecet."
ADVERTISEMENT
Alihkan perhatiannya
Selain saat mandi dan mengganti celana, aktivitas memegang alat kelamin biasanya dilakukan saat balita sedang bosan, sedang tidur-tiduran atau bahkan saat sedang menonton televisi. Anda bisa mengalihkan perhatiannya dengan memberikan si kecil mainan favoritnya. Ajak anak bermain bersama agar ia lupa dengan aktivitasnya tadi.