Kenapa Balita Suka Pakai Plester Luka? Ini Jawabannya!

10 Desember 2018 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meski tidak luka, anak-anak suka memakai plester (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Meski tidak luka, anak-anak suka memakai plester (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Meski tidak mengalami luka, balita suka sekali memakai plester luka. Apakah balita Anda begitu juga, Moms? Bila ya, tak perlu resah atau heran, Anda tidak sendiri, kok. Anak utamanya balita, memang banyak yang seperti ini. Apalagi bila ia tahu Anda menyimpan persediaan plester luka dengan gambar atau karakter kesukaannya.
ADVERTISEMENT
Arita, ibu dua anak dari Jakarta Timur misalnya, bercerita bahwa putri bungsunya yang berusia 3 tahun, kerap minta dipakaikan plester luka setiap kali digigit nyamuk! "Kalau enggak dipakein, dia akan rewel mengeluh sakit atau gatal. Kalau sudah dipakai baru deh, dia anteng!" cerita Arita.
Sementara Bonny, ibu dari seorang balita bercerita kalau anaknya bisa memakai tiga sampai empat plester luka sekaligus. "Di tangan, di dengkul, di jari, di dahi, suka-suka dia aja. Terus nanti dibilangin ke mana-mana kayak bangga kalau plesternya banyak!" ujar Bonny sambil tertawa.
Ilustrasi anak tantrum (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak tantrum (Foto: Thinkstock)
Ada juga, ibu yang bilang anaknya yang menangis kencang saat divaksinasi bisa langsung diam dan bilang nggak sakit setelah dokter menempelkan plester bergambar lucu pada bekas suntikannya. "Udah deh, ilang deh, sakitnya! Dokternya ngomong begitu terus anakku langsung diem dan senyum seneng " Wuri, ibu dari anak balita tersebut mencontohkan.
ADVERTISEMENT
Ada-ada saja ya, Moms? Bikin ketawa meski kadang-kadang bisa menyebalkan juga ulah mereka. Namun pernahkah Anda bertanya sebenarnya apa yang membuat balita suka -bahkan seringkali tampak terobsesi- memakai plester luka meski ia 'tidak kenapa-kenapa'?
Bisa jadi, 3 alasan yang dijelaskan dalam laman Sanfrancisco City Mom ini jawabannya, Moms!
Ilustrasi anak memakai plester luka di lututnya (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak memakai plester luka di lututnya (Foto: Shutterstock)
1. Validasi
Anak-anak khususnya balita belum dapat mengontrol atau mengekspresikan emosi mereka sebaik orang dewasa. Meski begitu, sama seperti kita, anak-anak tetap merasakan semua 'perasaan' yang bermacam-macam setiap harinya.
Nah, ketika orang tua atau orang dewasa memakaikan plester luka, bisa jadi anak merasa mendapatkan validasi bahwa apa yang mereka rasakan dilihat, dimengerti, didengar, dan ditanggapi. Jadi sebenarnya bukan goresan super kecil yang nyaris tak terlihat di kulitnya yang butuh plester, tapi mungkin perasaan cemas di dalam dirinya entah karena apa.
Ilustrasi anak bersama kakek dan nenek (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bersama kakek dan nenek (Foto: Shutterstock)
2. Perhatian
ADVERTISEMENT
Anak-anak itu pintar dan jeli, Moms! Melalui pengalaman mereka sendiri atau dari menonton anak-anak lain, mereka tahu bahwa orang dewasa sering memberi perhatian lebih pada anak yang memakai plester luka.
Misalnya saat ia datang ke rumah Nenek lalu ditanya, "Lho, Sayang, tangannya kenapa diplester? Luka, ya? Aduh kasihan cucu Nenek... sini-sini yuk, Nenek punya hadiah supaya lupa sama lukanya!" Pengalaman itu bisa jadi diingat anak dan membuat anak memahami bahwa plester luka bisa memberinya perhatian ekstra atau kesempatan istimewa.
Ilustrasi membersarkan anak berjiwa pahlawan  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membersarkan anak berjiwa pahlawan (Foto: Shutterstock)
3. Kemerdekaan
Anak-anak selalu ingin mencari tahu siapa mereka. Dari masa balita hingga anak besar dan terus tumbuh jadi orang dewasa, mereka akan berusaha mencari tahu dan mengenali dirinya sendiri. Plester luka, bisa jadi digunakan oleh anak dalam proses ini.
ADVERTISEMENT
Misalnya anak yang selalu ingin memakai plester luka di jari telunjuknya. Meski mungkin aneh atau konyol bagi Anda, mungkin ini adalah cara bagi si kecil untuk memperkuat karakter yang ingin ditunjukkannya. Anak pun merasa memiliki rasa kontrol dan merdeka untuk menunjukkan siapa dirinya.
Atau kalau anak selalu ingin memakai plester dengan gambar karakter tertentu yang ia sukai, bisa jadi ini caranya untuk menyampaikan pada dunia bahwa "Saya suka Mickey Mouse" atau "Aku sama seperti Kakak, ngefans sama Star Wars!" dan sebagainya.
Di lain sisi, plester luka juga bisa saja memberi anak rasa nyaman dengan mengingat karakter favoritnya. Misalnya saat anak terluka dan memakai plester bergambar superhero yang ia kagumi, ia akan merasa dirinya lebih kuat seperti sang superhero sehingga jadi lebih berani dan tidak khawatir dengan rasa sakitnya lagi.
ADVERTISEMENT