Liburan ke Pantai, Amankah Membiarkan Bayi Merangkak di Pasir?

4 Oktober 2018 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Bayi merangkak umumnya di usia 7 hingga 10 bulan. Saat sudah bisa merangkak, si kecil biasanya akan semangat menjelajah ke berbagai tempat, Moms.
ADVERTISEMENT
Tak terkecuali jika Anda mengajaknya jalan-jalan ke pantai. Beberapa bayi biasanya juga aktif merangkak di atas pasir. Namun sebenarnya, amankah bayi merangkak di atas pasir?
Mengutip laman Baby Center, tak ada salahnya bayi merangkak di atas pasir. Namun, jika Anda mengajak si ke bermain di pantai, pastikan anginnya tidak terlalu kencang, Moms. Angin yang terlalu kencang akan membuat pasir-pasir bertebangan dan dikhawatirkan masuk ke mata bayi.
Merangkak di atas pasir yang empuk bisa jadi hal yang tidak mudah bagi bayi. Si kecil butuh keseimbangan yang lebih besar saat merangkak di pasir.
Selain itu, mengajak bayi merangkak di pasir ternyata bermanfaat untuk si kecil, karena bisa menstimulasi taktikal sensori atau indra peraba anak. Ingat Moms, dalam tubuh manusia ada 7 indera, yaitu indera penglihatan, penciuman, pengecap, pendengaran, peraba, proprioseptif dan vestibular.
ADVERTISEMENT
Proses agar otak dapat mengintegrasikan informasi yang berasal dari 7 indra dengan baik, sehingga tubuh dapat merespons sesuai dengan situasi lingkungan yang dihadapi disebut sensori integrasi. Proses ini merupakan dasar yang sangat mendukung kemampuan akademik anak dan keterampilannya dalam bersosialisasi.
Oleh karena itu, gangguan sensori integrasi pada anak tak boleh dianggap sepele. Anak-anak yang mengalami gangguan sensori integrasi atau sensory processing disorder akan memahami lingkungan dengan cara yang berbeda, baik hipersensitif (sangat sensitif) maupun tidak sensitif (hiposensitif).
Gejala yang mungkin timbul jika anak terkena gangguan indra peraba, seperti:
a. Hipersensitif
1. Menolak menggunakan tangan saat bermain
2. Bereaksi berlebihan ketika terluka atau digigit serangga
3. Memilih menggunakan celana dan lengan panjang untuk menghindari kulit terkena sesuatu
ADVERTISEMENT
b. Hiposensitif
1. Tidak menyadari dirinya kotor
2. Haus akan sentuhan, atau butuh untuk menyentuh objek atau orang.
Nah Moms, Anda tentu tidak mau kan si kecil mengalami gangguan sensori integrasi? Jadi biarkan saja bayi merangkak di atas pasir karena ini baik untuk menstimulasi indera perabanya.
Tapi, Anda harus selalu mengawasi bayi saat merangkak di atas pasir, ya! Mengutip laman Kid Spot, sebelum mengajak bayi merangkak di atas pasir, pastikan tidak ada potensi bahaya di sekitarnya.
Misalnya saja ada lubang yang dalam, benda-benda tajam, atau binatang kecil berbahaya di sekitar pantai. Intinya, pastikan bayi bisa merangkak dengan aman dan awasi selalu bayi selama ia asyik merangkak di atas pasir, Moms.
ADVERTISEMENT