Manfaat dan Jenis Pemeriksaan Laboratorium Selama Hamil

23 Januari 2018 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu Hamil (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Hamil (Foto: Dok. Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Masa kehamilan adalah salah satu masa yang paling rentan dan perlu dijaga dengan baik demi kesehatan calon ibu dan janin. Kesehatan para calon ibu dan janin dapat dijaga dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium saat hamil  memiliki banyak manfaat. Berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Untuk mempersiapkan masa kehamilan, persalinan, dan menyusui yang sehat dan aman bagi ibu hamil dan janin. Mengetahui risiko genetis yang akan diturunkan kepada janin sehingga bisa melakukan pencegahan yang tepat, mengetahui kesehatan ibu hamil dan janin secara keseluruhan. 
2. Mencegah risiko terjadinya pre-eklampsia, gangguan obesitas, riwayat hipertensi, dan gangguan kehamilan lainnya yang sekiranya bisa menghambat masa kehamilan. 
3. Memperkecil potensi janin gugur, penyebab janin cacat sejak dalam kandungan, atau meninggal di dalam kandungan, dan masih banyak lagi.
Pada umumnya, pemeriksaan laboratorium dilakukan sebanyak tiga kali pada masa kehamilan yaitu pada trimester pertama, kedua dan ketiga. Nah, pemeriksaan laboratorium apa saja yang dianjurkan saat hamil? Yuk, simak di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Trimester pertama (Usia kehamilan 1-12 minggu)
Pada awal kehamilan, Anda disarankan untuk melakukan basic pregnancy test. Pemeriksaan ini bermanfaat sebagai pemeriksaan awal calon ibu untuk mendeteksi berbagai resiko yang dapat mengganggu kehamilan.
Basic pregnancy test mencakup melakukan pemeriksaan seperti pemeriksaan urin, Hb, Leukosit, Trombosit, Hemakokrit,LED, Eritrosit,MCV, Mch, Lekosit Diff Count, Ferritin, HBsAg, ABO dan RH Grouping, Anti Toxoplasma IgM, Anti Rubella IgM, Anti CMV IgM, Anti HSV2 IgM, Anti HIV, Urea, Creatin, VDRL, TPHA.
Pada saat usia kehamilan memasuki 11 hingga 14 minggu, Anda dianjurkan kembali lagi untuk melakukan pemeriksaan Sindrom freeB-HCG dan PaPP-A test, dan NIPT (Non Invasive Prenatal Test) terutama bagi Anda wanita hamil yang telah berusai 35 tahun. Hal ini penting dilakukan, karena risiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom cenderung lebih rentan.
ADVERTISEMENT
Trimester kedua (Usia kehamilan 13-24 minggu)
Pemeriksaan laboratorium pada trimester kedua ini bermanfaat untuk mendeteksi adanya risiko Diabetes Gestasional, yang berarti tingkat glukosa meningkat dan gejala diabetes lainnya akan muncul selama kehamilan calon ibu bila sebelumnya belum pernah diiagnosis diabetes. Sebelum melakukan pemeriksaan ini, Anda harus berpuasa terlebih dahulu pada malam sebelumnya selama 10 hingga 22 jam atau sekitar pukul 22.00 sampai 08.00 WIB. 
Pemeriksaan laboratorium pada trimester dua mencakup pemeriksaan urin dan Triple Test yang terdiri dari Alfafetoprotein/AFP, Estriol. dan Human Chorionic Gonadotrophin/hCG, Hematology Rtoproteinutin, OGTT, Ureum, Creatinin, HBA1C.
Trimester ketiga (Usia kehamilan 25-40 Minggu)
Pemeriksaan pada trimester III bermanfaat untuk mengetahui kondisi tubuh calon ibu memasuki persiapan persalinan, seperti fungsi ginjal, kadar hemoglobin, gula darah dan mendeteksi adanya infeksi saluran kemih. Untuk itu Anda dianjurkan melakukan pemeriksaan ini 19 hingga 20 hari atau sekitar 2-3 minggu sebelum memasuki proses persalinan. Pemeriksaan laboratorium pada trimester III, meliputi Hematology rutin, gambaran darah tepi (PBS), glukosa sewaktu, ureum, creatinin, urin rutin, urin culture.
ADVERTISEMENT
Dari rincian di atas, mungkin Anda bertanya, mengapa di setiap trimester selalu dilakukan pemeriksaan urine? Hal ini penting dilakukan karena infeksi saluran kemih pada wanita hamil dapat menyebabkan infeksi ginjal yang akhirnya dapat berakibat keguguran atau kelahiran prematur.  Selain itu, infeksi saluran kemih akut juga sering mempengaruhi infeksi pada dinding rongga amnion atau air ketuban, sehingga bisa menyebabkan ketuban pecah dini dan berpotensi meningkatkan resiko infeksi pada janin.