Manfaat Bergabung dalam Kelompok Bermain bagi Balita

3 Februari 2019 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembelajaran PAUD. Foto: Prameshwari Sugiri
zoom-in-whitePerbesar
Pembelajaran PAUD. Foto: Prameshwari Sugiri
ADVERTISEMENT
Balita Anda kini telah berusia 3 tahun. Ada orang tua yang mulai mendaftarkan anak-anak mereka ke Kelompok Bermain (KB), bisa jadi bukan lagi pemandangan yang baru buat Anda. Memang Moms, berbagai manfaat akan didapat si kecil ketika ia tergabung di dalamnya. Apa saja? Memiliki Kesempatan Bertemu dan Berkumpul dengan Orang Lain
ADVERTISEMENT
Menurut Marie Winn dan Mary Ann Parcher dalam bukunya The Playgroup book, anak-anak usia 3 atau 4 tahun tak senang lagi untuk bermain dalam kamarnya sendiri, seperti saat mereka masih bayi.
Ilustrasi PAUD. Foto: Thinkstock
Di usia ini, anak mulai memiliki minat untuk bersosialisasi. Mereka pun kini mulai dapat menikmati kegiatan bermain, berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Permainan yang tadinya bersifat bermain sendiri-sendiri, bergeser menjadi bermain sosial atau bersama-sama. Dalam kesempatan ini pula, ia sedang melatih kecerdasan interpersonal dan sosial ketika berinteraksi dengan teman sebaya, guru, dan staf KB.
Belajar Mandiri dan Percaya Diri Dengan mengikuti kegiatan di kelompok bermain atau TK, mau tak mau anak harus berani berpisah untuk sementara waktu dengan orang yang terbiasa mengasuhnya, seperti ibu, ayah, nenek atau pengasuhnya. Dengan demikian balita Anda akan berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru tanpa harus selalu dibantu oleh orang yang senantiasa merawatnya. Lambat laun si pun si kecil apat melakukan kegiatannya secara mandiri dan penuh percaya diri.
ADVERTISEMENT
Bangga Menjadi Anggota Kelompok
Ilustrasi PAUD. Foto: Thinkstock
Saat berada di kelompok bermain, si balita merasa bangga menjadi bagian dari sebuah kelompok, selain keluarga merekaa di rumah. Ia pun termotivasi untuk dapat bekerja sama dengan sesama anggota kelompok dan mulai belajar memikirkan kepentingan kelompok ketimbang hanya kepentingannya sendiri.
Belajar untuk Mengendalikan Diri Saat berkumpul dengan teman-temannya, ia juga belajar soal mengendalikan diri. Misalnya saja, ia belajar menunggu giliran ketika bergantian bermain di ayunan, atau belajar mengantre saat menunggu pembagian makan siang. Lewat kesempatan ini, balita Anda pun bisa belajar soal perilaku hidup tertib, yang tentu akan dibawa hingga dewasa.