Manfaat Sekolah Inklusi untuk Setiap Anak

8 Maret 2019 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sekolah. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sekolah. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Apa yang Anda ketahui mengenai sekolah inklusi yang kini banyak dijadikan pilihan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK)? Mengutip laman Sahabat Keluarga Kemdikbud, sekolah inklusi adalah sekolah biasa atau reguler yang menyediakan sarana dan prasarana serta guru pendamping untuk anak berkebutuhan khusus belajar bersama-sama dengan peserta didik normal atau yang tidak memiliki kebutuhan khusus.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang mungkin bertanya, apakah hal ini mungkin? Apakah menggabungkan siswa yang merupakan ABK dengan siswa non-ABK tidak akan menimbulkan masalah? Mungkinkah siswa non-ABK menjadi terganggu atau siswa ABK menjadi kewalahan untuk 'mengejar' teman-temannya?
Ternyata tidak begitu, Moms. Sekolah inklusi justru diyakini dapat bermanfaat bagi setiap anak baik yang ABK maupun tidak. Mengapa bisa begitu?
Dilansir Inclusive School, program sekolah inklusi sejatinya tidak 'sekadar' penempatan anak berkebutuhan khusus (ABK) di kelas bersama anak-anak lain yang non-ABK. Proses ini harus memasukkan perubahan mendasar pada bagaimana seluruh warga sekolah mendukung dan menangani kebutuhan individu setiap anak. Dengan demikian, model pendidikan inklusif yang efektif tidak hanya bermanfaat bagi ABK, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana setiap siswa -termasuk mereka yang bukan ABK-memiliki kesempatan untuk berkembang.
ADVERTISEMENT
Seperti apa misalnya? kumparanMOM merangkum dari berbagai sumber bagaimana praktik pendidikan inklusif dapat membangun kapasitas sekolah untuk mendidik setiap anak yang menjadi peserta didiknya secara efektif:
Ilustrasi murid dan guru Foto: Thinkstock
Semua siswa unik dan istimewa
Salah satu prinsip terpenting dari pendidikan inklusif adalah pandangan bahwa tidak ada dua siswa yang sama. Semua siswa diakui perbedaaanya, sebagai individu yang unik dan istimewa. Jadi, sekolah inklusi mementingkan penciptaan peluang bagi siswa untuk belajar dan dinilai dalam berbagai cara.
Oleh karena itu guru di sekolah inklusi harus mempertimbangkan berbagai modalitas pembelajaran (visual, auditori, kinestetik, dll) dalam merancang instruksi bagi siswa. Tentu saja ini artinya guru harus memberikan dukungan dan akomodasi bagi ABK, tetapi juga mendiversifikasi pengalaman belajar untuk meningkatkan keterlibatan setiap siswa.
Ilustrasi anak belajar di kelas Foto: Shutterstock
Dukungan agar setiap siswa bisa mengikuti kurikulum
ADVERTISEMENT
Tugas guru antara lain memastikan setiap siswa memenuhi standar dan tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Untuk inilah sekolah inklusimenciptakan lingkungan yang mendukung setiap anak. Misalnya dengan pengelompokan yang fleksibel, kegiatan membaca dan literasi, bimbingan belajar, dan dukungan lain yang intinya membangun lingkungan belajar lebih responsif.
Dukungan-dukungan seperti ini membantu siswa ABK yang mungkin perlu mengejar 'ketinggalan'-nya, tetapi sekaligus juga bisa memberi tantangan yang dibutuhkan oleh siswa non-ABK.
Ilustrasi ruang kelas Foto: Shutterstock
Pemanfaatan sumber daya sekolah secara efektif
Di masa lalu, pendidikan khusus sering melibatkan pemisahan siswa dengan disabilitas atau ABK untuk tujuan pengajaran khusus. Model pendidikan khusus itu umumnya dilakukan di ruangan atau lingkungan terpisah yang membuat ABK tidak dapat berinteraksi dengan teman-temannya. Selain itu, sumber daya dan biaya yang dibutuhkan menjadi lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Lain halnya dengan pendidikan inklusi yang dapat memanfaatkan sumber daya sekolah dengan lebih efisien dengan memaksimalkan ketersediaan staf dan materi untuk semua siswa. Semua belajar bersama-sama, berkembang bersama-sama.
Ilustrasi Anak dan Teman-Temannya Foto: Shutterstock
Lingkungan belajar yang ramah dan perilaku positif
Faktor penting lainnya dalam pendidikan inklusif yang efektif adalah lahirnya lingkungan belajar yang ramah dan perilaku positif yang konsisten di seluruh sekolah. Konsistensi ini sangat penting untuk keberhasilan ABK terutama yang memiliki masalah emosional. Tapi tidak hanya ABK, siswa lain juga akan menikmati lingkungan belajar seperti ini sekaligus memiliki perilaku positif yang tentunya sangat berguna untuk pengembangan karakternya.
Penghargaan terhadap keragaman
Pendidikan inklusi untuk ABK hanya dapat berhasil ketika siswa tersebut merasa bahwa mereka benar-benar bagian dari komunitas sekolah. Ini membutuhkan keterbukaan, penerimaan, dan rasa saling menghargai dari semua pihak yang menjadi napas dan iklim sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Di sekolah inklusi, penetapan iklim seperti itu menguntungkan semua orang dan tidak hanya ABK saja, Moms! Siswa dan keluarga mereka diterima dengan latar belakang dan perbedaannya, dihargai untuk siapa mereka apa adanya. Menyenangkan, ya?