Melahirkan dalam Air? Ini yang Harus Moms Ketahui Sebelumnya

7 Desember 2017 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu melahirkan. (Foto: Instagram/@birth.imwithu)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu melahirkan. (Foto: Instagram/@birth.imwithu)
ADVERTISEMENT
Melahirkan dalam air kini menjadi pilihan populer di kalangan perempuan yang menginginkan persalinan normal atau alami, baik di rumah maupun rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Water birth merupakan salah satu metode persalinan yang dilakukan di kolam berisi air hangat.
Banyak yang merasakan manfaat water birth. Selain mampu mereduksi rasa sakit, persalinan di dalam kolam berisi air hangat juga membantu ibu hamil memiliki energi lebih untuk mengejan.
Melahirkan dalam air juga membantu ibu hamil merasa lebih rileks, sehingga dapat mengurangi rasa sakit saat proses persalinan.
Bagi si bayi, water birth memberikan lingkungan yang mirip dengan cairan ketuban sehingga ia merasa aman.
Penelitian American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menunjukkan, ibu yang melahirkan dalam air dapat mempersingkat persalinan hingga 30 menit lebih cepat dari persalinan pada umumnya.
Namun, bukan berarti water birth tak memiliki risiko. Tali pusar disebut dapat rusak saat bayi diangkat ke permukaan air.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut Joseph Wax, Ketua Komite American Collage of Obstetricians and Gynecologists, melahirkan dalam air berisiko untuk bayi.
“Kami mengetahui beberapa kasus tenggelam di air pada bayi yang lahir dengan air, dan tidak terjadi saat bayi lahir di darat,” ujar Wax yang dilansir dari Women Health.
Jadi, proses melahirkan dalam air ternyata memiliki risiko, seperti bayi yang tenggelam atau mengalami masalah pernapasan karena menghirup air atau mengalami infeksi.
Dengan demikian, jika Moms berencana untuk melahirkan dalam air ,sebaiknya konsultasi dengan dokter lebih dulu, ya. Agar dokter dapat membantu dalam proses persalinan.