Memahami Hiperlaktasi, Kondisi ASI Berlebih yang Jadi Masalah bagi Ibu

15 Agustus 2018 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Air Susu Ibu  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Air Susu Ibu (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Semua ibu menyusui tentu senang jika ASI-nya bisa memenuhi kebutuhan bayi. Tapi, jika produksi ASI ibu sangat berlebihan, ternyata malah bisa memunculkan masalah tersendiri. Istilah produksi ASI yang berlebih ini dikenal dengan sebutan hiperlaktasi.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Baby Center, hiperlaktasi adalah kondisi di mana tubuh ibu memproduksi ASI lebih banyak dari kebutuhan si kecil. Hiperlaktasi umumnya ditandai dengan keluarnya ASI yang sangat deras tanpa adanya rangsangan, baik karena dipompa atau diisap si kecil. Sementara tanda-tanda hiperlaktasi lainnya yang ibu maupun bayi rasakan, seperti:
- Payudara terasa penuh, kencang, dan besar sepanjang waktu
- Payudara kadang terasa sakit saat menyusui
- Saat ibu sedang menyusui di satu sisi payudara, payudara yang lain mengeluarkan air susu yang sangat melimpah
- Bayi sering tersedak saat menyusu
- Bayi sering muntah setelah menyusu
- Bayi sering menolak untuk menyusu, karena ASI yang menyembur deras biasanya membuat bayi kaget.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa penyebab yang bisa membuat ibu mengalami kondisi hiperlaktasi, yaitu:
1. Ibu Baru Menyusui
Ibu menyusui (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui (Foto: Thinkstock)
Pada minggu-minggu pertama kehadiran bayi, ibu masih beradaptasi menyeimbangkan produksi ASI dengan kebutuhan bayi. Sehingga, ASI yang keluar pun biasanya berlebih. Tapi Anda tak perlu khawatir, Moms. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung setelah 4-6 minggu bayi Anda lahir. Setelah itu, produksi ASI akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi.
2. Kelebihan Kelenjar Produksi ASI
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
Apabila ibu mengalami hiperlaktasi hingga lebih dari 6 minggu kehadiran bayi, salah satu penyebabnya bisa jadi berhubungan dengan alveoli, yaitu kelenjar produksi ASI yang berlebih. Pada umumnya jumlah rata-rata alveoli adalah 100.000-300.000, sementara ibu yang mengalami hiperlaktasi memiliki rata-rata alveoli jauh lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
3. Ketidakseimbangan Hormon
Ilustrasi Diet Sehat Ibu Menyusui (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Diet Sehat Ibu Menyusui (Foto: Thinkstock)
Hiperlaktasi dapat disebabkan karena adanya ketidakseimbangan hormon atau masalah tumor pada kelenjar pituitari. Kelenjar ini terletak di bagian bawah otak yang menghasilkan banyak hormon, salah satunya mempengaruhi produksi ASI. Selain itu, mengonsumsi obat-obatan tertentu juga bisa membuat produksi ASI berlebih.
Namun Anda harus ingat, Moms, tidak selamanya hiperlaktasi ini merugikan. Di lain sisi, Anda dapat memenuhi kebutuhan ASI yang mengandung banyak nutrisi penting untuk bayi Anda. Meski demikian, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.