news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mendidik Anak dengan Down Syndrome

25 Maret 2018 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hari Down Syndrome Dunia 2018 (Foto: Tamara Anastasia Wijaya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hari Down Syndrome Dunia 2018 (Foto: Tamara Anastasia Wijaya/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dunia memperingati setiap tanggal 21 Maret sebagai Hari Down Syndrome Sedunia. Peringatan ini ditetapkan oleh PBB, sebagai upaya untuk mengajak semua orang di seluruh dunia untuk lebih sadar akan adanya isu down syndrome.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome Sedunia, Persatuan Orang Tua dengan Anak Down Syndrome (POTADS) menggelar Talk Show Aku Ada Aku Bisa dengan tema “Menembus Batas” pada Sabtu (24/3).
Dalam acara tersebut, Dra. Annie Lutfia selaku psikolog menjelaskan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membesarkan dan mendidik anak dengan down syndrome.
“Anak down syndrome memiliki emosi yang datar. Apa maksudnya? Jadi ketika mereka sedang kesal, orang tua tidak perlu kebingungan. Karena mereka kalau marah atau sedang kesal itu cuma sebentar. Mereka emosinya datar, sangat mudah untuk diahlikan. Kita sebagai orang tua, pintar-pintar lah cari cara untuk mengahlikan kemarahan mereka,” ujar Annie.
Hari Down Syndrome Dunia 2018 (Foto: Tamara Anastasia Wijaya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hari Down Syndrome Dunia 2018 (Foto: Tamara Anastasia Wijaya/kumparan)
Meski emosinya datar, tambah Annie, anak dengan down syndrome bisa bersikap ramah pada orang lain.
ADVERTISEMENT
“Meski dia tidak kenal dengan kita, anak dengan down syndrome biasanya sangat ramah. Seperti tadi, banyak yang dadah-dadah sama saya, padahal kita aja tidak pernah bertemu,” kata Annie.
Anak dengan down syndrome juga bisa belajar. Tapi, jangan paksa anak dengan down syndrome untuk belajar layaknya anak normal, karena mereka punya caranya sendiri.
“Saat anak belajar tentang nada tinggi dan nada rendah, Anda bisa mengumpamakan suara nada tinggi seperti suara singa ‘hayoo suara singa kaya apa?’ lalu umpamakan suara bernada rendah seperti suara tikus ‘cit cit cit’ ,” ujar Dian HP, pemusik sekaligus pemerhati anak dengan down syndrome.
Anda tak perlu bersedih atau kecewa jika anak Anda terkena down syndrome, Moms. Dengan penanganan, perhatian dan kasih sayang, anak dengan down syndrome juga bisa tumbuh mandiri dan berprestasi.
ADVERTISEMENT