Mengajarkan Solidaritas Kemanusiaan pada Anak Sejak Dini

17 Desember 2017 19:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berani melawan kebencian (Foto: Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Berani melawan kebencian (Foto: Facebook)
ADVERTISEMENT
Anak-anak tidak perlu terlalu cepat diajarkan soal politik. Namun soal solidaritas kemanusiaan, harus ditanamkan sejak dini.
ADVERTISEMENT
Aksi Bela Palestina pagi tadi tidak hanya milik orang dewasa. Anak-anak pun diajak ikut serta. Sebagian orang tua yang diwawancarai kumparan (kumparan.com) mengaku membawa anaknya agar mereka bisa ikut bersimpati terhadap apa yang terjadi di Palestina.
Seorang kolumnis di majalah Hyphenmagazine menulis tentang pengalamannya mengajarkan solidaritas sejak dini pada dua anaknya. Kala itu, dia memberikan pemahaman tentang apa yang terjadi di Gaza terhadap rakyat Palestina dan kejadian di Ferguson, Amerika Serikat, terkait isu rasisme terhadap warga Afrika-Amerika.
“Kami tidak menyampaikan langsung soal apa yang terjadi di Ferguson kepada putri kami, tapi kami bicara tentang ketidakadilan dan pentingnya untuk berbicara secara lantang apabila melihat orang lain disakiti secara kejam,” tulis kolumnis tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, memberi pemahaman terhadap anak tentang rasa kemanusiaan, solidaritas terhadap yang tertindas, adalah kewajiban. Sebab hal itu, bisa saja terjadi pada siapa pun, di mana pun.
Iis Jualeha dan anak dalam aksi bela Palestina (Foto:  Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Iis Jualeha dan anak dalam aksi bela Palestina (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Semakin cepat anak belajar soal empati, maka ketika dewasa, tidak akan sulit bagi mereka untuk melaksanakannya. Selain itu, mereka juga akan tumbuh jadi anak berani bersuara terhadap ketidakadilan.
Situs mamabee.com pernah membuat daftar anak-anak yang bersuara terhadap ketidakadilan. Anak-anak itu tidak ragu untuk menyampaikan rasa solidaritasnya terhadap orang lain yang tertindas.
Misalnya ada seorang anak yang rutin berbagi buku pada anak-anak lain yang sedang dirawat di rumah sakit. Lalu ada anak yang menjual boneka-boneka hewannya untuk kemudian uangnya disumbangkan untuk organisasi penolong binatang.
Solidaritas dari Libya (Foto: LibyaAlhurraLivestream)
zoom-in-whitePerbesar
Solidaritas dari Libya (Foto: LibyaAlhurraLivestream)
Di tengah gempuran isu rasisme yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, seorang anak muncul dengan tulisan protes ‘Gods hates no one’, lalu ada anak-anak yang sengaja mencukur rambutnya hingga pelontos sebagai solidaritas untuk anak-anak yang menderita kanker.
ADVERTISEMENT