Mengenal Tanda-tanda Growth Spurt pada Bayi

27 Maret 2018 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi menangis. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi menangis. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Jika bayi Anda sedang dalam fase sering menangis dan menyusu lebih banyak, bisa jadi bayi Anda sedang mengalami growth spurt atau percepatan pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Baby Center, growth spurt adalah kondisi di mana tubuh bayi membutuhkan asupan nutrisi lebih banyak dari kebutuhan nutrisi pada umumnya.
Tapi, tak ada yang perlu Anda khawatirkan dari growth spurt, Moms. Kondisi tersebut merupakan hal yang normal dalam tumbuh kembang bayi, dan terjadi kepada seluruh bayi, baik yang mengonsumsi ASI ataupun susu formula.
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
Bayi yang sedang mengalami growth spurt biasanya sering rewel karena merasa haus sepanjang hari. Kalau biasanya bayi menyusu 3 jam sekali, saat growth spurt frekuensinya bisa dua kali lipat. Karena sering menyusu, pada fase growth spurt pertumbuhan bayi juga lebih cepat meningkat, seperti kenaikan berat dan tinggi badan.
Growth spurt pada bayi biasanya terjadi di minggu kedua hingga keempat, dan berlanjut lagi di usia 3-6 bulan. Growth spurt biasanya berlangsung selama 2-3 hari. Pada beberapa kasus, ada juga bayi yang mengalami growth spurt sampai satu minggu.
ADVERTISEMENT
Tapi, waktu-waktu tersebut hanyalah perkiraan. Dalam rentang usia satu tahun, beberapa bayi bisa mengalami growth spurt di waktu-waktu lainya.
Agar tidak panik saat growth spurt berlangsung, kenali tanda-tandanya berikut ini, Moms:
1. Anak menyusu terus
Ilustrasi ibu menyusui (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui (Foto: Thinkstock)
Ini merupakan tanda growth spurt yang paling mencolok. Jika biasanya porsi bayi menyusu sekitar 8 kali sehari, saat growth spurt bisa menjadi 12-14 kali sehari. Rutinitas jadwal menyusu si kecil juga bisa berubah.
2. Sering rewel
Anak bayi yang digendong ibunya (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak bayi yang digendong ibunya (Foto: Thinkstock)
Saat mengalami growth spurt, bayi bisa jadi lebih gelisah, rewel dan ingin menempel terus pada ibu. Dia biasanya ingin digendong sepanjang waktu, dan menangis saat ditaruh.
3. Perubahan pola tidur
Ilustrasi Bayi Berkeringat (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi Berkeringat (Foto: Pixabay)
Pola tidur bayi bisa berubah saat mengalami growth spurt. Sebagian bayi menjadi lebih sering terbangun di malam hari atau bahkan tidak tidur sama sekali. Tapi, beberapa bayi lainnya justru menjadi lebih sering tidur.
ADVERTISEMENT
Frekuensi menyusu yang lebih sering tak jarang membuat ibu menjadi stres. Tapi Anda tak perlu khawatir, Moms. Pada saat terjadi growth spurt, Anda hanya perlu fokus pada teknik pemberian ASI yang efektif.
Di sela kegiatan menyusui, Anda dapat menstimulasi produksi ASI dengan memerah payudara. Produksi ASI akan meningkat dalam waktu 2-3 hari setelah stimulasi diberikan.
Jangan sungkan meminta bantuan suami atau keluarga lain untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, sehingga Anda memiliki waktu lebih banyak untuk berkosentrasi pada pemberian ASI.