news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menghadapi Anak yang Tengah Memasuki Periode Pertumbuhan Gigi

27 Desember 2017 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips menghadapi anak rewel ketika tumbuh gigi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Tips menghadapi anak rewel ketika tumbuh gigi (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Usia enam bulan merupakan dimulainya periode pertumbuhan gigi pada anak. Periode ini akan terus berlangsung hingga usia tiga tahun ketika gigi anak telah mencapai 20 buah. Namun, ada yang sangat khas di dalam periode ini. Seringkali Anak Anda menjadi lebih sensitif dan rewel akibat tumbuh gigi pertama, hal ini kemudian kerap membuat orang tua kebingungan.
ADVERTISEMENT
Gejala-gejala tumbuh gigi pada anak seperti mereka sering memasukan jari ke dalam mulut atau menggigit Anda adalah hal yang sering terjadi. Rasa tidak nyaman terjadi karena tekanan yang mereka rasakan di dalam gusi. Anak sering akan lebih sering menggaruk daun telinga dan pipi karena tidak bisa menjangkau ke bagian gusi.
Kebiasaan tersebut membuat anak merasa tidak nyaman yang kemudian akan mengganggu tumbuh kembangnya. Anak Anda cenderung rewel, mudah menangis, dan sering terbangun saat tidur —termasuk di malam hari. Anak juga sering mengeluarkan air liur sehingga sering timbul ruam di sekitar mulut, pipi, dagu dan leher. Nafsu makan anak berkurang karena malas makan atau mengunyah.
Jika hal-hal ini terjadi, jangan panik Moms, ada beberapa cara yang bisa dilakukan periode ini agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak. Menurut drg. Carissa Grani dari Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, ibu harus memerhatikan perilaku bayinya terutama yang berkaitan dengan pertumbuhan gigi.
ADVERTISEMENT
“Adakalanya tumbuh gigi pada anak tidak disertai dengan gejala berarti. Reaksi tersebut tergantung pada daya tahan tubuh atau ambang sakit anak yang berbeda-beda,” ujar dokter Carissa kepada kumparan (kumparan.com).
Drg. Carissa Grani (Foto: Dok. drg. Carissa Grani)
zoom-in-whitePerbesar
Drg. Carissa Grani (Foto: Dok. drg. Carissa Grani)
Untuk meredakan rasa nyeri, Anda bisa memberikan makanan lembut yang dingin atau mainan teether (terbuat dari karet atau silikon yang lembut dan kenyal) yang sudah dimasukkan ke dalam kulkas. Makanan dan mainan ini berfungsi sebagai kompres dingin yang akan membantu menghilangkan rasa nyeri.
Orang tua bisa memberi pijatan ringan pada gusinya dengan jari yang bersih atau kain lembut yang telah dibasahi dengan air dingin.
Selanjutnya, perhatikan pertumbuhan gigi anak. Salah satu dampak yang mungkin muncul adalah peradangan pada gusi. Aktivitas otot dan saraf di sekitar mulut meningkat dalam periode ini. Anak akan mengalami demam karena radang di mulut dan tenggorokan.
ADVERTISEMENT
Sesuaikan makanan yang Anda berikan pada anak. Berikan finger food seperti wortel, labu yang sudah dikukus dan didinginkan dalam kulkas. Berikan biskuit atau camilan sehat untuk anak usia enam bulan ke atas. Mengunyah dapat merangsang pertumbuhan rahang menjadi optimal dan mencegah gigi berjejal. Sebaiknya Anda memberikan anak lebih banyak minum untuk menggantikan cairan yang hilang karena banyak liur.
Sikat gigi khusus bayi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Sikat gigi khusus bayi (Foto: Pixabay)
Anda perlu mengawasi anak yang sedang sering memasukkan benda ke dalam mulut. Sebaiknya Anda menjaga mainan dan benda-benda yang mungkin disentuh anak tetap bersih.
Karena anak Anda belum bisa membersihkan giginya sendiri, diharapkan Anda secara pelahan dapat mengajarkan kepada anak cara menggosok gigi yang benar dan teratur. Sikat gigi minimal dua kali sehari dengan sikat gigi khusus untuk anak-anak.
ADVERTISEMENT
Jika gigi anak yang belum tumbuh sempurna, Anda dapat membersihkan dengan kain kassa atau kapas basah.