Mengukur Kesiapan Anak Masuk SD, Apakah Hanya dari Umur?

21 Februari 2019 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sekolah. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sekolah. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Si kecil sudah akan berusia 7 tahun, sebagai orang tua, Anda tentu sedang mencari-cari sekolah anak. Berdasarkan peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tiap anak yang hendak mendaftar sekolah dasar negeri harus mencapai usia 7 tahun, minimal 6 tahun. Sebab pada usia itu, anak dianggap lebih siap untuk memenuhi tuntutan akademik dan non-akademik di sekolah dasar.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang tua mungkin mempertanyakan kebijakan tersebut. Kenapa harus usia 7 tahun untuk dianggap siap? Apakah mengukur kesiapan si kecil hanya berdasarkan umur?
Tentu tidak, Moms. Banyak aspek yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan sekolah anak. Siap atau tidaknya anak harus betul-betul dipikirkan sebab akan menentukan performanya di sekolah.
Hal itu dipaparkan Orissa Anggita Rinjani, psikolog pendidikan dari Rumah Dandelion. Menurutnya kesiapan anak membantunya belajar dengan optimal di sekolah.
“Ketika anak siap, dia akan belajar lebih optimal, lebih enjoy, lebih terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, lebih berpeluang untuk berprestasi, hingga mengurangi risiko putus sekolah,” papar Orissa saat dihubungi kumparanMOM pada Rabu (13/2).
Ilustrasi anak sekolah. Foto: Thinkstock
Lalu aspek saja yang perlu dipertimbangkan selain umur anak?
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada lima aspek untuk mengukur kesiapan anak masuk sekolah dasar. Diantaranya adalah aspek kognitif, motorik kasar, motorik halus, bahasa dan sosial emosional.
Aspek kognitif berkaitan dengan tuntutan untuk belajar membaca, menulis dan berhitung (calistung) di sekolah dasar. Jika kognitif anak belum mampu untuk menangkap pemahaman dasar calistung, si kecil akan tertinggal materi lainnya.
Aspek motorik kasar juga penting dipertimbangkan. Aspek ini berkaitan dengan kekuatan postur untuk mampu duduk tegak dalam waktu belajar yang lama.
“Kalau motorik kasarnya enggak siap, anak akan gampang capek saat duduk di kelas. Anak juga tak mampu mempertahankan sikap duduk yang baik karena sulit berkonsentrasi,” tambah Orissa.
Begitu pula dengan aspek motorik halus yang berkaitan dengan kemampuan si kecil menulis. Masuk sekolah dasar memang tak harus bisa menulis alfabet dengan sempurna, namun setidaknya anak sudah tahu cara memegang pensil yang benar.
ADVERTISEMENT
“Paling enggak anak tahu bagaimana pegang pensil yang benar. Kekuatannya pegang pensil juga sudah pas belum? Kalau terlalu keras kertas akan robek. Perhatikan, anak sudah bisa tracking enggak? Bisa nulis segaris rata? Barisnya tidak lompat-lompat kah?”
Tips perbaiki kebiasaan belajar anak sebelum UAS tiba Foto: Shutterstock
Sebelum masuk SD, pastikan pula anak sudah mampu mengerti instruksi, mengekspresikan pikirannya dan mengungkapkan idenya. Hal itu berkaitan dengan aspek berbahasa.
Anak dikatakan siap masuk sekolah dasar jika mampu menyampaikan kebutuhannya dan minta tolong pada gurunya dengan jelas. Sebab seperti kita tahu Moms, hanya ada satu atau dua guru di setiap kelas SD yang berisi puluhan murid.
Misalnya jika si kecil tidak mengerti suatu materi di kelas, ia yang harus aktif bertanya pada guru. Kita tidak bisa berharap guru mampu memperhatikan anak satu per satu setiap saat.
ADVERTISEMENT
Aspek sosial emosional juga penting untuk mendukung kemampuan akademik si kecil. Hal ini berkaitan dengan kemandirian anak, toleransi, mau berbagi hingga mampu menolong dirinya sendiri untuk kebutuhan dasar. Misalnya bisa ke toilet sendiri saat ingin buang air.
Ilustrasi mengantar anak sekolah. Foto: Thinkstock
Lalu kenapa harus mengukur kesiapan juga berdasarkan umur Moms?
Sebab, menurut Orissa, rata-rata anak sudah menguasai kesiapan lima aspek di atas pada usia 7 tahun.
“Dalam lingkungan yang menstimulasi, seharusnya pada usia 7 tahun aspek-aspek itu sudah berkembang. Tapi memang memungkinkan anak usia 6 tahun sudah matang atau 8 tahun belum matang,” tambah Orissa.
Nah artinya Moms, umur memang bukan satu-satunya parameter untuk mengukur kesiapan anak masuk sekolah dasar. Namun rata-rata anak memenuhi aspek kesiapan masuk sekolah dasar pada usia 7 tahun.
ADVERTISEMENT