Moms, Begini Cara Bantu Suami Mengatasi Depresi

21 Oktober 2018 9:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi laki-laki sedih (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laki-laki sedih (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Depresi merupakan salah satu masalah umum yang dialami oleh banyak orang, tak terkecuali ayah. Depresi bisa terjadi karena beberapa masalah, seperti masalah pekerjaan, keuangan, maupun depresi karena masalah rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Ya, permasalahan rumah tangga menjadi salah satu dinamika tersendiri yang memicu depresi. Jika hal ini muncul terhadap Anda ataupun suami, maka dampaknya bisa mempengaruhi anak-anak.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa ayah yang mengalami depresi dapat mempengaruhi kesehatan mental anak.
"Ada kesalahpahaman umum bahwa ibu lebih bertanggung jawab atas kesehatan mental anak-anak mereka, sementara ayah kurang berpengaruh. Kami menemukan bahwa hubungan antara depresi orang tua dan anak tidak terkait dengan jenis kelamin orang tua," kata Gemma Lewis, Dosen di University College of London, dikutip dari The Health Site.
Efek depresi pada ayah ataupun ibu sama besarnya untuk anak. Hanya, sifat ayah yang cenderung ekspresif ketika mengalami stres, bisa langsung berdampak buruk pada anak. "Pria cenderung susah untuk mengendalikan rasa depresinya, tapi kami berharap temuan kami ini bisa membantu para ayah di luar sana, " tambah lewis.
ADVERTISEMENT
Lantas apa saja gejala depresi pada suami yang harus Anda ketahui?
Gejalanya bisa sangat bervariasi. Namun, sering kali suami akan merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada hal yang ia sukai. Depresi kemudian bisa berkembang lebih parah dan mempengaruhi pekerjaan, kehidupan sosial, dan hubungan keluarga.
Sebagai seorang istri Anda tentu harus peka dengan hal ini, Moms. Ketidakpekaan Anda sebagai seorang istri bisa berdampak pada kesehatan mental suami dan anak.
Ilustrasi Depresi (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Depresi (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Selain itu ada juga gejala psikologis seperti, suami merasa tidak dihargai, tidak ada motivasi, dan selalu meluapkan perasaan ingin menangis. Gejala fisiknya bisa meliputi perubahan nafsu makan, kurang energi, dan gangguan tidur. Gejala sosial mungkin termasuk menghindari kontak dengan teman dan menarik diri dari aktivitas sosial.
ADVERTISEMENT
Jo Hardy, kepala layanan orang tua di acara amal YoungMinds, mengatakan orang tua sering kali menyembunyikan masalah kesehatan mentalnya agar tidak membebani anak-anak. Padahal sebenarnya, lebih baik orang tua berkata jujur dan terbuka, dan memberi anak kesempatan untuk menanyakan pertanyaan.
Untuk mengatasi depresi pada suami, Anda bisa mengajaknya berbicara secara empat mata atau mengajaknya pergi ke psikolog untuk berkonsultasi. Jika dokter meminta suami untuk melakukan perawatan, dukunglah! Perawatan yang dilakukan biasanya termasuk dengan mengonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter, serta terapi yang sesuai dengan depresi yang dialami suami.