Moms, Benarkah Ini Alasan Anda Mendesah Saat Berhubungan Seks?

3 Januari 2019 20:11 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhubungan intim (seks). (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan intim (seks). (Foto: Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Saat berhubungan seks, wanita umumnya diharapkan memunculkan reaksi tertentu, yakni bernapas pendek-pendek sambil mendesah dengan suara yang khas. Setidaknya itulah yang ditampilkan dalam film dewasa.
ADVERTISEMENT
Gambaran itu alhasil memunculkan anggapan bahwa mendesah dengan suara kencang berkaitan dengan rasa puas. Suami Anda mungkin berpikir demikian. Benarkah desahan yang berisik menandakan kenikmatan seksual, Moms?
Topik itu telah diteliti oleh Brewer dan Hendrie yang dipublikasikan di jurnal Archives of Sexual Behavior pada 2011. Mereka menanyakan hal itu pada 71 wanita (berusia 18-48 tahun) yang aktif secara seksual tentang suara yang dibuat saat bercinta.
Ilustrasi berhubungan seks.  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan seks. (Foto: Pixabay)
Peneliti menyimpulkan bahwa kebanyakan wanita memang bersuara saat berhubungan seks namun tidak selalu saat orgasme.
Sebanyak 66 persen mengatakan mereka mendesah untuk mempercepat klimaks pasangannya, dan 87 persen lainnya bersuara untuk meningkatkan rasa percaya diri pasangannya.
“Sementara orgasme wanita paling umum dialami saat foreplay, suara sanggama ternyata dibuat paling sering sebelum dan bersamaan dengan ejakulasi pria,” tulis peneliti.
ADVERTISEMENT
Peneliti juga menambahkan bahwa desahan itu respons yang dibuat wanita secara sadar. Tujuannya untuk membuat pasangannya bereaksi seperti yang diinginkan, yakni makin terangsang.
Melakukan Stimulasi pada Bagian Belakang Telinga. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Melakukan Stimulasi pada Bagian Belakang Telinga. (Foto: Shutterstock)
Nyatanya, tak hanya manusia yang “berisik” saat berhubungan seks. Suara sanggama ini juga dikeluarkan primata betina lain, seperti babun. Jenis monyet itu bersuara kencang saat akan kawin hingga dapat terdengar 300 meter jauhnya.
Menurut analisis Hamilton dan Arrowood yang meneliti suara sanggama berbagai primata, termasuk 3 pasang manusia, suara betina memang mempercepat orgasme pada jantan. Suara desahan itu juga disebut punya struktur not yang kompleks.
Nah sekarang sudah paham kan Moms, mendesah kencang tak selalu berarti sangat menikmati sesi bercinta tersebut. Tapi tak ada salahnya agak berisik saat bercinta nanti malam, Moms. Asalkan Anda menikmati, pasangan Anda menikmati, tak ada yang rugi kan? Tapi, jangan sampai si kecil jadi terbangun, ya!
ADVERTISEMENT