Ngidam Junk Food saat Hamil? Pikirkan Risiko Kesehatanya!

3 Januari 2018 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu  hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Perempuan biasanya memiliki gairah makan yang cukup ‘ekstrim’ selama kehamilan. Perubahan hormonal yang terdapat dalam tubuhlah yang buat Anda mengidam sepanjang hari atau setiap saat.
ADVERTISEMENT
Salah satu makanan yang sering kali ingin ibu hamil konsumsi adalah junk food atau makanan cepat saji. Keinginan untuk menyantap makanan cepat saji jika bertemu dengan perubahan hormon pada masa kehamilan akan menghasilkan gairah makan yang membuncah. Tapi, tidak selamanya keinginan harus dituruti. Ternyata, mengonsumsi makanan cepat saji akan berdampak buruk selama masa kehamilan.
Masa kehamilan adalah saatnya tubuh anda diberi asupan nutrisi yang cukup untuk kesehatan bayi dalam kandungan. Nutrisi ini tidak akan didapatkan ketika Anda mengonsumsi makanan cepat saji. Tapi jiika Anda tetap memaksakan keinginan untuk memenuhi rasa ‘ngidam’ tersebut, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu dampak yang terjadi ketika mengonsumsi makanan cepat saji saat masa kehamilan:
ADVERTISEMENT
Meningkatkan Risiko Alergi Pada Anak
Alergi pada anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Alergi pada anak. (Foto: Thinkstock)
Kandungan gula tinggi dalam makanan cepat saji dapat menyebabkan alergi dan asma. Dikutip dari laman The Bump, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal European Respiratory, ibu hamil yang mengonsumsi makanan cepat saji atau minuman dalam kaleng akan memiliki anak dengan risiko alergi dan asma ketika anak mereka berumur 7 dan 9 tahun.
Menurunkan Kebiasaan Makan Junk Food pada Anak
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Endocrinology menjelaskan bagaimana diet seorang ibu dapat mempengaruhi preferensi makanan bayi. Penelitian yang dilakukan pada tikus hamil, mengungkapkan bahwa tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak selama kehamilan akan melahirkan anak tikus yang mengonsumsi makanan berlemak juga.
Hal yang serupa juga disampaikan pada laman Mom Junction, bahwa ibu yang sering mengonsumsi makanan berlemak, akan menurunkan kebiasaan tersebut pada anaknya di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Ilustrasi penyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
Studi Sel Laporan menemukan bahwa tikus hamil yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi gula dan menderita kegemukan ketika hamil dapat mengalami kelainan genetik hingga tiga generasi mendatang, yang bearti meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 pada anak. Sekali lagi perlu diingat bahwa makanan cepat saji mengandung gula tinggi.
Berat Bayi jadi Rendah
Ilustrasi berat bayi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berat bayi. (Foto: Thinkstock)
Makanan seperti kentang goreng, roti, keripik kentang dan lain-lain, memiliki kandungan pati yang tinggi. Makanan ini dipanggang / digoreng pada suhu tinggi (di atas 250 ° F), yang mengubah pati menjadi zat kimia yang disebut akrilamida. Studi telah menemukan bahwa tingkat akrilamida yang lebih tinggi dapat menyebabkan lingkar kepala lebih kecil dan berat lahir rendah pada bayi.
ADVERTISEMENT
Kelebihan Berat Badan
Obesitas pada anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Obesitas pada anak. (Foto: Thinkstock)
Terlalu banyak makanan cepat saji selama kehamilan menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan, yang dapat membuat wanita hamil dan bayi berisiko mengalami berbagai komplikasi, termasuk preeklampsia, melahirkan bayi yang besar, persalinan prematur, diabetes gestasional, sleep apnea, peningkatan risiko cacat lahir, keguguran, dan buat janin jadi meninggal.
Tidak Memiliki Gizi
Penimbunan Lemak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penimbunan Lemak (Foto: Thinkstock)
Makanan cepat saji penuh dengan gula, garam, lemak, dan kolesterol, yang perlu dihindari selama kehamilan. Kandungan tersebut sama sekali tidak memiliki kandungan nutirsi yang baik untuk Anda maupun janin.