Normalkah Kalau ASI Perah Berbau Sabun?

16 Januari 2019 11:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ASI Perah  (Foto: Shutter Stock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI Perah (Foto: Shutter Stock )
ADVERTISEMENT
Umumnya, ASI perah yang segar memiliki bau yang lembut, segar dan manis. Namun, pada banyak kasus, ASI perah yang dibekukan kemudian dicairkan berbau seperti sabun.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, banyak ibu menyusui yang lantas bingung bila menemui bau ASI-nya seperti ini. Mungkin juga ada perasaan khawatir, normalkah hal ini terjadi? Siapa tahu, ASI yang berbau seperti sabun menandakan ASI rusak atau adanya gangguan kesehatan pada ibu?
Sebelumnya mengetahui jawabannya, Anda perlu lebih dulu memahami kandungan ASI Moms. Tidak hanya mengandung protein, lemak, laktose , mineral dan zat cair lainnya, ASI juga mengandung enzim lipase dan amilase dalam diri ibu.
Nah, menurut para ahli, kemungkinan penyebab bau sabun pada ASI perah adalah adanya kadar enzim lipase yang berlebih di dalam ASI, yang berfungsi memecah lemak ASI segera setelah diperah.
Jadi, kembali soal ASI perah yang dibekukan kemudian dicairkan berbau seperti sabun, itu adalah normal Moms. ASI perah yang berbau seperti sabun juga masih boleh diberikan pada bayi selama bayi tidak menolaknya. Namun, bila bayi terus menerus menolak ASI perah yang kelebihan enzim lipase, biasanya ibu menyusui mengambil tindakan scalding untuk menonaktifkan enzim lipase.
ADVERTISEMENT
Apa itu tindakan scalding?
Ilustrasi memompa ASI perah. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memompa ASI perah. (Foto: Shutterstock)
Scalding adalah metode memanaskan ASI perah hingga 82 derajat celcius, hingga terlihat buih di pinggir panci (tidak sampai mendidih), dan segera mendinginkannya dengan memasukkan wadah ASI perah ke dalam baskom berisi es batu atau air dingin.
Bila memanaskan ASI perah pada suhu 62,5 derajat celcius, panaskan selama 1 menit kemudian dingin. Sedangkan jika memanaskan ASI perah pada suhu 72 derajat celcius, panaskan selama 15 detik, kemudian dinginkan. Setelah ASI perah di scalding, dapat disimpan di dalam lemari pembeku.
Meski begitu, sebagian ahli laktasi tidak merekomendasikan memanaskan ASI perah di atas 40 derajat celcius Moms.
Mereka percaya bahwa memanaskan ASI diatas suhu tersebut, nutrisi dan komponen imunologi yang terkandung di dalam ASI perah akan hilang. Oleh karenanya, ibu disarankan untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan konselor laktasi yang telah dipercaya sebelum melakukan tindakan ini.
ADVERTISEMENT