Nutrisi dan Imunisasi Lengkap untuk Anak, Apa Hubungannya?

28 April 2019 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin dan imunisasi. Foto: Ilustrasi vaksin dan imunisasi.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin dan imunisasi. Foto: Ilustrasi vaksin dan imunisasi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Imunisasi penting dilakukan agar setiap bayi dan anak mampu melawan penyakit menular dan berbahaya. Kalau anak tidak diberikan imunisasi dasar lengkap, maka tubuhnya tidak punya kekebalan yang spesifik terhadap penyakit tertentu. Bila kuman berbahaya yang masuk cukup banyak maka tubuhnya tidak mampu melawan kuman tersebut sehingga bisa menyebabkan sakit berat, cacat atau meninggal.
ADVERTISEMENT
Anak yang tidak diimunisasi akan menyebarkan kuman-kuman tersebut ke adik, kakak dan teman-temannya sehingga dapat menimbulkan wabah yang bisa menyebar kemana-mana. Perlindungan imunisasi memang tidak 100 persen. Hal ini berarti, setelah diimunisasi, bayi dan anak masih bisa terkena penyakit-penyakit tersebut, tetapi kemungkinannya hanya kecil, 5-15 persen jauh lebih ringan dan tidak berbahaya.
Ilustrasi Imunisasi Foto: Shutterstock
Selain dengan imunisasi lengkap, pencegahan penyakit berbahaya juga perlu didampingi dengan pemenuhan nutrisi seimbang. Hal tersebut dipaparkan oleh Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA (K), Msi., dalam keterangan tertulis yang diterima oleh kumparanMOM.
"Untuk mencegah penyakit berbahaya, selain dengan imunisasi perlu pula perlindungan yang bersifat umum dari ASI, makanan pendamping ASI yang lengkap dan seimbang, mencuci tangan dengan sabun sebelum memegang bayi dan sebelum makan, gunakan air bersih untuk memasak, minum, mandi, serta menjaga kebersihan badan, pakaian, mainan, rumah dan lingkungan," jelas Prof. Soedjatmiko yang juga Staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.
Ilustrasi anak sedang diimunisasi. Foto: Shutter Stock
Departemen Kesehatan RI mengeluarkan Pedoman Gizi Sehat (PGS) sebagai panduan orang tua untuk mencukupi nutrisi anaknya. Pada PGS, anak-anak tidak lagi ditekankan untuk mengkonsumsi nasi, lauk pauk, sayur buah hingga susu yang dianggap sebagai penyempurna. Ada 4 prinsip di dalam PGS yang perlu diterapkan anak, seperti membiasakan mengkonsumsi makanan yang beragam, menjaga pola hidup bersih, membiasakan pola hidup aktif dengan olahraga dan memantau berat badan.
ADVERTISEMENT
Makanan beragam yang dimaksud adalah pemberian makanan yang bervariasi. Minimal mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin yang cukup bagi tubuh, seperti nasi, sayur, tempe tahu, ikan dan sebagainya. Anak yang kekurangan nutrisi berpotensi mengalami penurunan kemampuan kognitif dan rentan terinfeksi penyakit menular.
Tapi, mengkonsumsi makanan bergizi saja tidak menimbulkan kekebalan spesifik terhadap penyakit-penyakit berbahaya, Moms. Sehingga, perlu didampingi dengan pemberian imunisasi dasar yang lengkap untuk memberikan perlindungan maksimal pada anak dari berbagai penyakit, termasuk mendukung tumbuh kembangnya.
---------------------------------------
kumparanMOM mendukung penuh Pekan Imunisasi Dunia dengan menyiapkan puluhan artikel tentang imunisasi sepanjang minggu ini khusus untuk Anda, Moms. Baca semuanya dengan mengikuti topik Pekan Imunisasi Dunia dan jangan lupa sebarkan pada seluruh keluarga dan teman-teman Anda, ya.
ADVERTISEMENT