Panduan Berpuasa untuk Anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1

14 Mei 2019 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lindungi dan jaga kesehatan anak saat ia belajar puasa Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Lindungi dan jaga kesehatan anak saat ia belajar puasa Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Jangan khawatir dulu, Moms, diabetes khususnya diabetes melitus tipe satu tak menghalangi anak untuk menjalankan ibadah puasa. Diabetes melitus tipe satu adalah suatu kondisi kronis saat pankreas memproduksi insulin sedikit atau tidak sama sekali.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, perlu strategi khusus pada anak-anak yang mengalami kondisi seperti ini, agar kadar gula darahnya tetap stabil dan terpantau selama berpuasa. Sehingga mereka tetap sehat dan terhindar dari komplikasi.
Nah Moms, berikut panduan berpuasa bagi anak dengan diabetes melitus tipe 1 seperti dirangkum laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Suntik Insulin
Insulin Foto: Thinkstock
Untuk mencegah hipoglikemia atau menurunnya gula darah secara ekstrem, perlu dilakukan penyesuaian dosis insulin. Selama berpuasa, total insulin yang diberikan sehari pada anak sekitar 75-80 persen dari total dosis harian saat tidak berpuasa. Adapun cara pemberiannya adalah sebagai berikut:
- Dua kali pemberian dengan insulin kerja pendek dan menengah (split-mixed). Dua pertiga dosis harian diberikan saat sebelum berbuka dan 1/3 saat sahur.
ADVERTISEMENT
- Dua kali pemberian menggunakan insulin kerja panjang dan pendek (basal-bolus): Total insulin kerja panjang diberikan 80 persen dosis saat tidak puasa, dosis insulin bolus diberikan sesuai kalori makanan.
- Penderita dengan pompa insulin: dosis insulin basal diturunkan menjadi 80 persen dosis tidak puasa. Dosis bolus disesuaikan dengan kalori makanan.
Atur Porsi Makan Anak
Ilustrasi anak makan Foto: Shutterstock
Saat berpuasa, secara alami akan terjadi penurunan aktivitas fisik dan asupan makanan. Karenanya, jumlah asupan kalori harus disesuaikan dengan jumlah kebutuhan sehari-hari dengan komposisi:
- 50 persen total kalori saat berbuka. Sebelum shalat maghrib disarankan mengonsumsi makanan ringan atau segar, diikuti makanan padat atau besar sebaiknya sesudah shalat magrib
- 10 persen dari total kalori diberikan setelah salat tarawih berupa snack
ADVERTISEMENT
- 40 persen dari total kalori diberikan saat sahur.
Ilustrasi Anak Istirahat Foto: Shutterstock
Istirahat yang Cukup
Saat berpuasa, anak boleh melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasanya, Moms. Tapi pastikan ia beristirahat sejenak setelah waktu zuhur. Anak juga tetap boleh berolahraga ringan sampai sedang, namun sebaiknya aktivitas fisik ini dilakukan malam hari sesudah salat tarawih dengan tetap memperhatikan asupan kalorinya.
Bila anak mengalami hipoglikemia saat berolahraga, maka segera hentikan olahraga tersebut, dan berikan makanan kecil atau minuman yang mengandung gula.
Jadi jangan ragu lagi mengajak si kecil untuk berpuasa ya, Moms. Hindari pula si kecil mengkonsumsi makanan secara berlebihan, khususnya gula murni saat sahur atau berbuka. Disarankan untuk menjaga asupan cairan lebih kurang 1500-2000 ml sehari.
ADVERTISEMENT
Namun, apabila si kecil mengalami gejala hipoglikemia pada siang hari, maka minta anak untuk sesegera mungkin membatalkan puasanya. Ada pun tanda-tanda hipoglikemia antara lain rasa lemas, berdebar, pandangan kabur, dan keringat dingin.