Panduan Memberikan Pasta Gigi Berfluoride untuk Balita

11 Januari 2019 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sikat Gigi Balita (Foto: Thinsktock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sikat Gigi Balita (Foto: Thinsktock)
ADVERTISEMENT
Mengajarkan anak menyikat gigi memang harus dilakukan sejak dini. Bahkan sebelum anak masuk usia sekolah pun, Anda perlu mengajarkan anak cara menyikat gigi yang baik.
ADVERTISEMENT
Anak yang usianya kurang dari dua tahun, sudah boleh diperkenalkan dengan kegiatan menyikat gigi. Tapi, sebaiknya tidak menggunakan pasta gigi berfluoride dulu, Moms. Hal itu dijelaskan oleh drg. Widijanto Sudhana, M. Kes saat dihubungi oleh kumparanMOM pada Jumat (11/1).
"Anak-anak di bawah usia dua tahun itu cenderung menelan pasta gigi ketimbang meludahkan. Jadi memberikan pasta gigi yang berflouride justru bukan pilihan yang baik ya. Pasta gigi untuk kids atau untuk baby yang lebih baik flouridenya dikurangi atau lebih baik tidak ada sama sekali. Yang pentingkan orang tuanya ajarin dia menyikat, nggak musti pakai pasta gigi, ” ujar drg. Widi.
Ilustrasi pasta gigi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasta gigi. (Foto: Thinkstock)
Sementara anak usia 2-5 tahun boleh diberikan pasta gigi berflouride, tapi tidak boleh berlebihan, Moms. "Cukup sebesar kacang polong saja, jangan lebih. Apa lagi kalau pasta giginya ada rasa, itu anak kan jadi lebih suka menelannya," tambah dokter yang berpaktik di RSGM FKG Usakti.
ADVERTISEMENT
Memberikan pasta gigi berfluoride terlalu banyak bisa menyebabkan masalah gigi yang biasa disebut dengan fluorosis. Pada balita, fluorosis bisa terjadi karena si kecil terlalu sering menelan pasta gigi yang mengandung fluoride. Fluorosis sendiri adalah kondisi yang mempengaruhi tampilan gigi anak, yaitu munculnya garis putih pada enamel gigi.
Ilustrasi Sikat Gigi Balita (Foto: Thinsktock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sikat Gigi Balita (Foto: Thinsktock)
Selain munculnya garis putih, fluorosis juga bisa terlihat dengan munculnya noda kuning hingga kecokelatan pada gigi, susunan gigi tidak teratur dan munculnya lubang pada gigi balita. Walaupun fluorosis bukan penyakit, pengaruhnya secara psikologis bisa membuat stres dan sulit diobati. Pasalnya anak yang nantinya tumbuh besar, bisa menjadi tidak percaya diri dengan kondisi gigi yang mereka miliki.
Jadi, pastikan balita Anda menyikat gigi dengan benar, dan menggunakan takaran pasta gigi yang sesuai dengan anjuran dokter.
ADVERTISEMENT