Para Seniman Cilik di Bali Gelar Pameran Seni Ramah Lingkungan

14 Mei 2019 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran seni rupa anak TK di Bali. Foto: Denita/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pameran seni rupa anak TK di Bali. Foto: Denita/kumparan
ADVERTISEMENT
Para seniman dalam membuat karya seni bisa terinspirasi dan berbahan baku dari apa saja, termasuk dari barang daur ulang. Hal inilah yang dilakukan anak-anak dari Little Stars School, Sanur, Bali.
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya, pameran itu memajang 300 karya, baik berupa lukisan maupun instalasi, dipamerkan di luar sekolah. Seluruh karya tersebut dikabarkan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, termasuk bahan daur ulang seperti botol plastik, kain perca, kertas bekas hingga tanah liat.
"Biasanya kita gelar di lingkup sekolah, dengan digelarnya di luar sekolah, anak-anak akan merasakan bagaimana karya mereka ditonton oleh masyarakat umum,"ungkap Christina Arum salah satu perwakilan Sekolah Little Stars, Jumat, (10/5).
Salah seorang anak, Putu Suta Prama Wardhana, bercerita, ia memamerkan empat karyanya, di Sukadara Art Space di Jalan Sudamala, Sanur, Denpasar.
Adapun empat karya seni rupa yang ia pamerkan adalah sebuah potret tiga dimensi burung merak, hutan, pohon dan sebuah lukisan pemandangan.
Putu Suta Prama Wardhana di Pameran seni rupa anak TK di Bali. Foto: Denita/kumparan
Dengan malu-malu, ia mengaku senang bisa memamerkan karya itu ke publik. Apalagi, ini adalah pertama kali baginya ikut serta dalam pameran. "Iya senang, dilihat dan ditanyain orang-orang ini apa. Maunya tahun depan bisa ikut lagi," kata Putu kepada kumparan, Sabtu (11/5).
ADVERTISEMENT
Dari keempat karya itu, potret 3D merak menjadi andalan Putu. Alasannya karena ia memang terpesona saat pertama bertemu merak. Lalu selama satu bulan penuh, ia pun mengerahkan kemampuannya untuk membuat sebuah potret buruk merak bertengker di dahan sebuah pohon.
"Dulu waktu ke Bali Zoo, senang lihat waktu peacok (merak)nya mengembangkan bulunya, indah dan bagus. Terus buat ini, dikasih ide sama bapak," kata Putu yang bercita-cita sebagai seniman ini.
Pameran seni rupa anak TK di Bali. Foto: Denita/kumparan
Bahan yang digunakan juga terbuat dari barang-barang ramah lingkungan dan barang bekas. Ia membuat tubuh,wajah dan paruh burung dari styrofoam. Sedangkan, bulu dan sayapnya dari botol plastik, pohon-pohon dan daun dibentuk dari kertas.
"Sulitnya waktu buat paruhnya kan harus dibentuk gitu. Terus harus sabar," imbuh Putu sambil menunjukkan satu persatu bagian tubuh merak itu.
ADVERTISEMENT
Putu menuturkan, semua barang itu diperoleh atas bantuan sekolah dan ayahnya. Ayah dan gurunya juga ikut memberi saran bila ia sedang kesulitan. "Kalau mengerjakan peacock dibantu Bapak, sebulan. Kalau kerjakan hutan sendirian, " kata dia.
Pantauan kumparan, para pengunjung juga tampak antusias melihat-lihat hasil karya Putu. Ada yang tampak asyik memandangi, ada yang mengambil foto, ada juga yang bertanya kepada para seniman cilik mengenai hasil karya mereka, dan dijawab bangga oleh mereka. Seru!
Pameran seni rupa anak TK di Bali. Foto: Denita/kumparan
Di tempat yang sama, Arum Christia, yang juga Creative Director pameran mengatakan, ini adalah pertama kali pameran digelar oleh Little Star. Sebanyak 120 anak dengan usia 1 sampai 8 tahun dengan 300 karya sengaja dipamerkan secara publik.
ADVERTISEMENT
Dengan acara ini, para siswa-siswi TK ini diharapkan mampu mengekspresikan diri. Tema Flaura dan Fauna juga sengaja diusung agar anak-anak ini semakin sensitif dengan sekitarnya.
Arum mengatakan, siswa usia 1 tahun akan membuat marble painting. Yakni, sebuah kelereng dicelupkan ke cat kemudian digoreskan pada sebuah kanvas. Semakin besar usia tingkat seni yang diajarkan, maka semakin sulit.
Selain itu, ada juga karya seni berupa topeng dari kertas, bunga dari plastik, maket sebuah kota dan hutan, potret bawah laut dari potongan kebaya dan kaus, potret burung dan bunga melalui fotografi, hingga potret dedaunan dengan cara eco printing.
Wah, menarik ya, Moms!