Pengasuhnya Berhenti, Apa Gempi Bisa Cocok dengan Pengasuh yang Baru?

7 Desember 2018 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Liburan Gading-Gisel dengan pengasuh Gempi. (Foto: Instagram/@siti_syalalah)
zoom-in-whitePerbesar
Liburan Gading-Gisel dengan pengasuh Gempi. (Foto: Instagram/@siti_syalalah)
ADVERTISEMENT
Pengasuh jelas memainkan peran penting bagi anak, juga Anda. Ia membantu Anda dan pasangan dalam menemani dan mengurus si kecil sehari-hari, terutama saat Anda sedang tidak berada dekat anak.
ADVERTISEMENT
Adalah Siti Rukoyah atau yang akrab disapa Koneng yang merupakan pengasuh Gempi sejak ia lahir pada Januari 2015 hingga kini. Seiring berjalannya waktu, dan diketahui Koneng yang telah menikah dan dikabarkan tengah berbadan dua, ia mengundurkan diri sebagai pengasuh Gempi, yang diketahui lewat unggahan Gisella Anastasia.
"Koneng nangis terharu. 'Kan drama Koneng, emang anaknya. Terus ya habis ini enggak sama kita lagi karena dia harus fokus sama rumah tangganya," ujar Gisel.
"Kehilangan orang terdekat berturut-turut, sebagai anak dari korban perceraian kemudian ditinggal pengasuh anak yang mana adalah orang terdekat juga memang bisa menyakitkan buat anak. Ia tentu merasa kehilangan," kata Denia Putri Prameswari, praktisi pendidikan anak usia dini dan penulis buku Kami Tetap Menyayangimu, Kelinci Kecil kepada kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk Gading dan Gisel, juga untuk orang tua lain yang harus mengenalkan anak pada pengasuh yang baru, Denia memberi tips berikut:
- Tunjukan empati
Si kecil jelas masih merasa kehilangan hingga beberapa waktu ke depan. Tunjukanlah rasa empati Anda padanya, bahwa Anda juga sama merasa kehilangannya seperti anak. Jadi, berilah waktu dan buatlah ia merasa Anda dapat memahaminya. "Adik sedih karena Mbak Ani tidak ada, ya? Enggak apa-apa, sini Ibu peluk."
Jalin pula hubungan baik pada pengasuh, sehingga Anda dan si kecil masih bisa berkomunikasi, seperti video call saat kangen atau mengunjunginya saat libur sekolah tiba. Tetap beri tahu si kecil, meski telah berpisah bukan berarti mesti tidak kontak sama sekali.
Ibu dan anak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu dan anak (Foto: Shutterstock)
- Informasikan pada anak tentang pengasuh baru
ADVERTISEMENT
Sebelum pengasuh baru datang, sebaiknya Anda sudah menginfokan pada anak kalau nanti ada teman baru yang akan membantu keseharian si kecil. Gunanya agar si kecil tidak kaget dan bisa mempersiapkan diri. Sampaikan juga kalau pengasuh baru juga sama baiknya dengan pengasuh lama.
Titip pesan juga pada anak, agar ia bisa berlaku sopan dan baik pada pengasuh nantinya.
- Tidak langsung meninggalkan dengan pengasuh
Pengasuh baru kini sudah Anda dapatkan, namun, sebaiknya tetap dampingi anak saat bersama pengasuh baru, atau tidak langsung meninggalkannya berdua saja.
Anda bisa melibatkan pengasuh dalam membantu Anda, misalnya ia yang mengambilkan makanan tapi Anda yang menyuapi. Secara bertahap, pengasuh dapat menambah porsi interaksinya dengan si kecil.
Pengasuh Anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pengasuh Anak (Foto: Thinkstock)
- Biarkan anak melihat dari Anda
ADVERTISEMENT
Beri tahu dan ajarilah tugas pengasuh dengan Anda yang mempraktikkannya sendiri. Seperti memasak bersama, melipat pakaian anak, merapikan mainan, dan mengobrol.
Cara ini juga bertujuan untuk membangun hubungan baik dan kedekatan antara Anda dan pengasuh. Si kecil yang melihat secara perlahan akan tertarik untuk mulai mengenali dan menerima pengasuh.
- Buat aktivitas seru bersama pengasuh
Agar suasana bisa semakin cair, buatlah aktivitas seru yang melibatkan tawa dan canda anak, Anda, dan pengasuh. Contohnya bermain kartu, petak dan bermain peran misalnya. Lewat tawa dan canda memang kerap jadi cara yang ampuh dalam mencairkan suasana.
Anda bisa melakukannya pada minggu pertama, pada minggu berikutnya perlahan tinggalkan si kecil bersama pengasuh. Perlu diketahui proses adaptasi tiap anak bisa berbeda. Ada yang cepat menerima anak, tapi ada juga yang lama. Tidak perlu merasa berkecil hati, percaya saja, proses yang Anda lakukan akan berbuah hasil.
ADVERTISEMENT
- Orang tua tidak perlu membandingkan
Saat anak sudah terbiasa dengan pengasuh baru, orang tua hindari membandingkan pengasuh lama dengan pengasuh baru. Hati-hati, sebab bisa saja Anda melakukan secara tidak sengaja. "Duh kalau sama si mbak Ani, jam segini cucian udah rapi." Nah, Moms, si mbak baru juga perlu waktu untuk adaptasi dengan rutinitas. Tentu saja agar anak yang melilhat tidak ikut membanding-bandingkan. Daripada membanding-bandingkan, lebih baik cari persamaan yang sama-sama membantu dan bisa diandalkan.
Selamat mencoba, Moms!