Pentingnya Kesetaraan antara Suami dan Istri dalam Mengurus Anak

18 Desember 2017 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suami&istri harus saling memberikan yang terbaik. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Suami&istri harus saling memberikan yang terbaik. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Dalam membangun sebuah kehidupan rumah tangga, dibutuhkan kerja sama yang baik antara suami maupun istri. Kemampuan untuk saling memahami satu sama lain dan kesadaran untuk memiliki peranan setara adalah kunci keluarga harmonis.
ADVERTISEMENT
Mengenai pembagian peran yang sebaiknya dilakukan, Psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli, berujar bahwa setiap keluarga memiliki pemahaman yang berbeda-beda.
"Setiap keluarga pasti memiliki nilai (value) tersendiri, profil, keadaan ekonomi, jumlah anak, kondisi sosial ekonomi dan sebagainya. Di setiap rumah tangga, aspek-aspek seperti itu tentu akan berbeda-beda dan tidak bisa disamakan," ungkapnya saat ditemui kumparan (kumparan.com) beberapa waktu yang lalu.
Hal utama yang harus dilakukan oleh masing-masing pasangan adalah komunikasi. "Hendaknya aspek-aspek dalam kehidupan rumah tangga tadi mampu diperhatikan, ditelaah dan khususnya bisa dibicarakan dengan seksama," tambah alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.
Menurut Vera, sapaan akrabnya, keduanya juga harus tanggap dan bersedia untuk menggantikan peran pasangannya saat ada suatu kendala tertentu.
ADVERTISEMENT
"Misalnya begini. Suami memang identik sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah. Namun, dalam kondisi tertentu jika nyatanya penghasilan dari suami saja tidak cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga. Maka, tak masalah jika istri juga ikut bekerja," jelasnya.
Ilustrasi suami bersih-bersih rumah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suami bersih-bersih rumah (Foto: Thinkstock)
Vera menanggapi hal itu adalah bentuk kesediaan istri untuk berbagi peran dengan suami demi kelangsungan hidup rumah tangga mereka. "Sebenarnya, tidak ada yang salah jika istri juga harus bekerja. Asalkan, ia menjalaninya dengan ikhlas, enjoy, dan tidak menganggap itu sebagai suatu beban atau masalah tersendiri dalam keluarganya," jelasnya.
"Ketika seorang istri bekerja karena adanya permasalahan ekonomi dalam keluarga, ia tetap bahagia dan nyatanya itu bisa membantu memperbaiki kondisi ekonomi kedepannya, maka hal itu justru dianggap sebagai suatu solusi bukan suatu masalah baru," tambah Vera di sela perbincangan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dalam melengkapi kebutuhan ekonomi keluarga saja. namun masing-masing pasangan juga harus berkontribusi dalam hal mengurus anak. Vera menjelaskan, ketika istri bekerja, maka suami harus bersedia untuk mengajak anaknya bermain dan siap sedia untuk melakukan berbagai hal yang dibutuhkan oleh sang anak.
Sehingga, suami telah terbiasa untuk mengambil alih kondisi dan keperluan rumah tangga, saat sang istri tidak dapat melakukannya. Begitu juga sebaliknya pada istri, di saat suami tidak ada di sisinya untuk mengurus anak.
"Keduanya harus sama-sama tanggap. Rumah tangga perlu diurus bersama oleh suami, maupun istri. Bukan hanya salah satunya saja. Sebaiknya, istri bisa berperan sebagai suami, dan suami juga bisa berperan seperti istri," tutupnya.
ADVERTISEMENT