Pentingnya Konsumsi Makanan Bergizi agar Anak Terhindar dari Stunting

1 Mei 2019 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Angka stunting masih terbilang tinggi di Indonesia. Berdasarkan hasil Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) 2018 yang dilakukan Kemenkes, prevalensi anak stunting di Indonesia mencapai sekitar 30,8 persen.
ADVERTISEMENT
Adapun anak di bawah lima tahun atau balita yang menjadi sampel riset tersebut. Itu artinya, sekitar 1 dari 3 balita Indonesia menderita stunting.
Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Akibatnya, tubuh anak jadi lebih pendek dari tinggi badan rata-rata anak seusianya.
Bukan cuma tubuhnya yang 'gagal tumbuh', dampak lain dari stunting membuat anak lebih mudah sakit, penurunan fungsi kognitif atau kecerdasan, sistem metabolisme yang terganggu, hingga kematian.
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutterstock
Stunting sebenarnya bisa dicegah. Caranya dengan pemenuhan nutrisi konsumsi makanan yang bergizi dan seimbang sejak hamil, hingga dua tahun pertama kehidupan anak.
Saat si kecil berusia 0 - 6 bulan, ASI saja maka cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Meski begitu, perhatikan juga kurva pertumbuhan anak dan rutin membawa anak memeriksakan kesehatannya.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus ASI eksklusif, Anda masih bisa melanjutkan pemberian ASI hingga anak berusia dua tahun.
"Setelah masa menyusui, orang tua dianjurkan untuk terus penuhi gizi anak melalui konsumsi makanan bergizi seimbang. Salah satu zat gizi terpenting yang harus dipenuhi oleh anak adalah protein hewani, di mana konsumsinya saat ini masih rendah," kata Ahli Gizi FKM UI, Dr. Ir Asih Setiarini, M.Sc, dalam acara peluncuran Susu Bubuk Pertumbuhan Susu Bendera dan Gerakan Ibu #SekarangSemuaBisa, di Balai Kartini, Jakarta Selatan (29/4).
Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dapat diperoleh dari konsumsi daging dan ikan. Selain itu, tambah Dr Asih, sebagai alternatif dapat diperoleh dari susu bubuk pertumbuhan, sebab mengandung kalsium dan protein seusai masa menyusui.
Ilustrasi anak laki-laki minum susu. Foto: Shutterstock
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Hendra Jamal, juga menyatakan hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Pemenuhan gizi anak yang baik dapat mencegah stunting. Dalam hal ini ibu sangat berperan penting untuk memenuhinya agar kelak ia menjadi generasi emas seperti yang diharapkan setiap orang tua.
"Pemenuhan hak anak merupakan bagian dari upaya perlindungan anak termasuk di dalamnya pemenuhan hak gizi untuk tumbuh kembang," kata Jamal.