Penyebab dan Gejala Flu Singapura pada Anak

18 September 2018 21:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Sakit  (Foto: Think stock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak Sakit (Foto: Think stock)
ADVERTISEMENT
Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau yang lebih dikenal dengan flu Singapura adalah infeksi menular akibat virus Coxsackievirus dan Human Enterovirus (HEV 71) yang biasanya menyerang anak di bawah usia 5 tahun. Meski begitu, penyakit ini tetap bisa dialami oleh anak-anak di atas usia 5 tahun, remaja bahkan juga orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Esther Iriani Hutapea, Sp.A seperti yang tertulis di laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), HFMD umumnya diawali dengan demam ringan berkisar 38-39 derajat celsius. Setelah demam satu sampai dua hari, akan muncul ciri-ciri flu Singapura lainnya, yaitu timbul kemerahan di dalam dan atau sekitar mulut (lidah, gusi, pipi dalam), telapak tangan dan kaki, hingga pantat.
Hal yang membedakan ruam kemerahan karena gejala flu Singapura pada anak dengan penyakit lainnya adalah ruam yang mucul tidak gatal. Mulanya ruam ini muncul sebagai bentol merah, kecil, datar, yang berubah menjadi bintil atau sariawan.
Memang akan sulit bagi Anda untuk mengetahui apakah si kecil memiliki gejala flu Singapura jika luka hanya timbul di dalam mulut atau tenggorokan. Pasalnya, anak-anak yang masih sangat kecil mungkin tidak dapat memberi tahu Anda bahwa mereka memiliki sakit tenggorokan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bukan berarti Anda tidak dapat mengenali ciri-ciri flu Singapura pada anak. Jika seorang anak tiba-tiba tidak nafsu makan, ini bisa menandakan bahwa ada sesuatu yang salah pada dirinya. Nah, di sinilah Anda sudah harus mulai waspada.
Anak dirawat di rumah sakit. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak dirawat di rumah sakit. (Foto: Thinkstock)
Ciri-ciri flu Singapura anak mengalami nyeri otot atau gejala flu klasik lainnya seperti mudah marah atau gelisah, tidur lebih sering atau lama dari biasanya, mulai meneteskan air liur (karena sakit saat menelan) atau pun hanya ingin minum cairan dingin. Biasanya diperlukan waktu 3 sampai 6 hari untuk memperlihatkan ciri-ciri flu Singapura. Ini dinamakan masa inkubasi.
Dalam beberapa kasus, seseorang anak bahkan mungkin saja tidak menunjukkan ciri-ciri flu Singapura sama sekali, atau gejala yang muncul sangat ringan. Orang tua mungkin pada awalnya menyangka bahwa bintil yang dialami anak hanya sariawan biasa sehingga seringnya disepelekan dan tidak diberikan penanganan yang tepat.
Anak dirawat di rumah sakit. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak dirawat di rumah sakit. (Foto: Thinkstock)
Penderita flu Singapura dapat menyebarkan virus HFMD melalui ingus, ludah atau dahak, lesi kulit yang pecah, dan dari kotorannya. Penyebaran ini mudah terjadi bila terdapat kontak erat dengan penderita, misalnya berbicara, memeluk, atau mencium.
ADVERTISEMENT
Selain itu penyebaran virus HFMD juga bisa melalui udara (bersin, batuk), kontak dengan kotoran pasien, dan kontak dengan objek atau permukaan yang tercemar oleh virus HFMD.
Komplikasi kesehatan dari hand, foot and mouth disease sebenarnya tidak umum terjadi. Ini karena HFMD merupakan penyakit yang memunculkan tanda-tanda serta gejala ringan. Meski begitu, pada beberapa kasus komplikasi akibat flu Singapura mungkin saja terjadi, seperti: kuku jari kaki dan tangan lepas, dehidrasi, serta ensefalitis atau radang otak.
Oleh karena itu, jika anak memperlihatkan gejala-gejala di atas, segeralah periksakan kondisinya ke dokter.