Penyebab Keputihan Saat Hamil

25 Januari 2019 10:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keputihan (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keputihan (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Saat hamil, tubuh Anda mengalami berbagai perubahan. Salah satu perubahan pertama yang mungkin Anda alami ialah keputihan. Jangan khawatir, sebab jawabnya adalah itu normal, Moms, asalkan cairannya itu berwarna bening atau seperti susu dan tidak berbau.
ADVERTISEMENT
Keputihan mulai terjadi bahkan sejak 1-2 minggu usai konsepsi atau ketika sel telur dan sperma bertemu, bahkan bisa juga terjadi sebelum Anda melewatkan menstruasi. Intensitas cairan ini pun akan semakin banyak di masa akhir kehamilan Anda.
Adapun pada minggu-minggu terakhir kehamilan, cairan ini mengandung lendir darah, dan merupakan salah satu tanda persalinan akan segera tiba.
Ilustrasi Detik-detik Menjelang Persalinan (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Detik-detik Menjelang Persalinan (Foto: Shutterstock)
Dilansir laman Verywell, keputihan bisa terjadi saat hamil karena adanya peningkatan aliran darah ke daerah vagina dan peningkatan hormon kehamilan, seperti estrogen dan progesteron.
Selain itu, perubahan pada serviks selama kehamilan juga berperan dalam mempengaruhi keputihan. Saat dinding serviks dan vagina melunak, tubuh mengeluarkan cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi. Pada saat hari mendekati kelahiran, kepala bayi yang menekan leher rahim juga bisa menyebabkan peningkatan keputihan.
ADVERTISEMENT
Selama tidak berbau busuk, berwarna kuning atau hijau atau abu-abu, dan tidak sebabkan gatal, maka Anda tak perlu khawatir sebab hal ini tergolong normal. Bila Anda kurang nyaman karenanya, Anda bisa menggunakan panty liners.
Ilustrasi tampon, panty liners, dan pembalut wanita (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tampon, panty liners, dan pembalut wanita (Foto: Shutterstock)
Namun jangan sekali-sekali menggunakan tampon. Alasannya karena tampon jusru bisa memasukkan kuman baru ke dalam vagina. Juga jangan membersihkan vagina dengan air yang dicampur cairan antiseptik.
Yang tak kalah penting juga, hindari menganalisa keputihan yang Anda alami dengan kemungkinan terjadinya infeksi, sehingga Anda akan mengobati keputihan itu sendiri tanpa sepengetahuan dokter.
Bila ibu hamil ragu dan khawatir dengan perubahan cairan keputihan, segera konsultasikan ke dokter.
Penulis: Nanda Saputri