news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perlukah Anak Minum Suplemen Vitamin?

15 April 2018 9:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vitamin Anak  (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Vitamin Anak (Foto: Thinkstock )
ADVERTISEMENT
"Vitamin untuk anaknya, Bun..."
Mungkin Anda pernah atau bahkan sering mendengar tawaran ini ketika berbelanja di supermarket. Maklum, sekarang memang banyak sekali pilihan suplemen vitamin untuk anak dijual di pasaran. Dari mulai yang berbentuk seperti obat, sirup, tablet hisap, sampai yang bentuknya yang unik dan lucu dengan berbagai rasa seperti stroberi, melon, anggur dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Iklan-iklan suplemen vitamin untuk anak di TV juga tak kalah banyak dan menariknya. Bisa saja karena begitu menariknya, si kecil lantas merengek minta Anda membelikannya, meski ia belum mengerti sebenarnya itu produk apa. Namun, sebenarnya, perlukkah anak diberi suplemen vitamin, Moms?
Dikutip kumparanMOM (kumparan.com) dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), rekomendasi pemberian jenis vitamin, mineral atau suplemen menurut WHO sangat tergantung dengan kondisi negara masing-masing.
Selain itu, diperhitungkan juga prevalensi masalah kesehatan tersering pada daerah tersebut. Artinya, setiap negara bisa saja akan memperoleh rekomendasi atau memiliki kebijakan yang berbeda-beda terkait hal ini.
Ilustrasi suplemen vitamin D. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suplemen vitamin D. (Foto: Thinkstock)
Kondisi status gizi tiap anakpun akan sangat menentukan apakah anak membutuhkan suplemen untuk melengkapi asupan gizinya. Jadi anak bisa saja tidak perlu suplemen jika mereka sudah mendapatkan cukup nutrisi dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, bila ingin melengkapi kebutuhan vitamin D harian atau kalsium anak. Si kecil bisa saja memperolehnya dari segelas susu, keju, yoghurt atau produk-produk olahan susu lainnya.
Sayuran dan buah-buahan yang tepat juga bisa memenuhi kebutuhan vitamin anak. Karena itu, pastikan Anda memberikansayur dan buah pada menu harian anak ya, Moms.
Bagaimana dengan protein? Anda tidak perlu khawatir anak tidak mendapatkan cukup protein bila dalam menu hariannya sudah terdapat sumber protein hewani maupun nabati seperti ayam, ikan, daging sapi, telur dan sebagainya merupakan makanan yang bisa membantu mengisi protein harian anak.
Akan tetapi, bukan berarti Anda tidak boleh memberikan suplemen pada anak. Jika memang dibutuhkan anak bisa diberikan suplemen vitamin. Misalnya ketika anak sedang mengalami gangguan penyerapan zat gizi sehingga dikhawatirkan mengalami kondisi kekurangan gizi. Bisa juga, setelah anak sakit diare atau berbagai jenis penyakit lainnya yang menyebabkan anak kekurangan zat gizi.
com-Vitamin yang DIbutuhkan Tubuh (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Vitamin yang DIbutuhkan Tubuh (Foto: Thinkstock)
Untuk mengetahui status atau kondisi gizi anak ini, sebaiknya konsultasikanlah kondisi anak ke dokter. Bisa saja, Anda khawatir anak kurang gizi padahal menurut dokter kondisinya baik-baik saja. Atau sebaliknya, Anda merasa kebutuhan gizi anak mampu terpenuhi setiap hari padahal tidak begitu kenyataannya.
ADVERTISEMENT
Ingat Moms, kurus atau gemuknya anak bukan jaminan ia sehat dan cukup gizi, lho!
Bila dokter menyarankan si kecil diberi suplemen, tanyakan juga dengan detil jenis atau kandungan suplemen apa yang dibutuhkannya. Patuhi saran dokter tentang aturan minum suplemen pada anak dan jangan ambil risiko dengan pilih-pilih suplemen sendiri. Apalagi bila Anda belum membaca aturan minum yang tertera di kemasan secara seksama.
Pada banyak kasus, orang tua tidak teliti memberikan anak suplemen vitamin hanya karena bentuknya lucu atau berpikir bahwa suplemen anak tentu tidak berbahaya. Padahal, suplemen yang diberikan bisa saja tidak sesuai dosisnya untuk usia dan kebutuhan anak.
Ilustrasi vitamin E (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vitamin E (Foto: Pixabay)
Yang juga perlu selalu Anda ingat, suplemen adalah asupan tambahan yang melengkapi. Jadi suplemen bukan untuk diminum dalam jangka waktu lama dan terus-menerus. Bila anak mengalami kekurangan gizi, Anda tetap perlu mencari tahu dan memperhatikan dulu apa penyebabnya? Urailah sumber masalahnya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu diskusikan dengan dokter atau ahli gizi bagaimana agar kebutuhan gizi anak sehari-hari bisa terpenuhi. Apakah dengan mengatur ulang menu harian anak, mengubah pola makannya, atau bagaimana?
Jangan putus asa ya, Moms! Pasti selalu ada cara selama kita mau berusaha.